Jelang Aktifitas Pagi, Warga Bukittinggi Dikejutkan Bumi Bergetar

oleh -846 views
oleh
846 views
Gempabumi akibat sesar sumatera aktif, kejutkan warga yang baru memulai aktifitas, Selasa 17/7 di Bukittinggi (foto: bmkg-pdgpjg)

Akibat Aktifitas Sesar Sumatera 

Bukittinggi,—Peserta pelatihan Bimtek BUMNag Percontohan Nasional di Hotel Pusako, reflek berhamburan keluar gedung tatkala merasakan bumi bergetar.

Gampo mah, lai taraso (gempa ya, terasakah),”ujar Irwandi kepada peserta lain Bimtek itu, Selasa 17/7 sambil lari kecil ke titik kumpul aman disiapkan hotel tersebut.

Gempabumi  pukul 07.02.34 WIB, ternyata juga mengejutkan banyak warga yang baru memulai aktifitas di Selasa pagi tadi itu.

Getaran tanah dirasakan masyarakat Bukittinggi, Padang Panjang. Dari hasil analisa BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang diperoleh parameter gempabumi dengan kekuatan M=4.0 SR. Pusat gempabumi ini berada di darat pada koordinat 0,23 Lintang Selatan dan 100.37 Bujur Timur, sekitar 08 kilometer Utara BUkittinggi, pada kedalaman hiposenter 7 kilometer.

Berdasarkan laporan dari masyarakan dan melihat alat pendeteksi getaran maka goncangan tersebut dirasakan Bukittinggi IV MMI, Padang panajng III MMI, Payakumbuh II MMI atau II Skala Intensitas Gempabumi BMKG (SIG-BMKG)

“Jika kita memperhatikan letak sumber gempabumi tersebut dengan kedalaman hiposenter yang dangkal ini mencirikan sebagai aktifitas sesar sumatera, khususnya segmen Sianok,”ujar Plt. Kasgeof Padang Panjang
Fajar Dwi Prasetyo, ST dikutip dari share WhatsApp.

Segmen Sianok memanjang dari sisi timur danau Singkarak melewati sisi Barat Daya Gunung Marapi hingga Ngarai Sianok, panjang segmen ini sekitar 90 km.

Catatan kegempaan, segmen ini pernah terjadi gempabumi terbesar pada 4 Agustus 1926 sebesar 6,8 SR, dengan pusat hancuran antara Bukittinggi dan Danau Singkarak.

Dan data kegempaan terbaru mencatat 6 Maret 2007 terjadi dua kali gempabumi dengan magnitudo 6.4 SR dan 6.3 SR dan juga gempabumi merusak pada segmen ini yang mengakibatkan kerusakan di Batusangkar, Padang Panjang dan Solok.

“Segmen Sianok mempunyai kecepatan pergeseran 23 mm/tahun dengan tipe pergeseran strike-slip (mendatar),” ujarnya.

Sehubungan dengan kejadian dua gempabumi di sekitar Bukittinggi, masyarakat khususnya di sekitar Bukittinggi dihimbau agar tetap tenang dan selalu meningkatkan kewaspadaan bahwa gempabumi setiap saat dapat terjadi.(rilis: bmkg-pdgpjg)