Kadisdik Sumbar Tanggapi Kasus Taruna SMK Penerbangan Nusantara Tidak Diperbolehkan Ujian Akhir

oleh -370 views
oleh
370 views

Padang–Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sumatera Barat, Barlius menanggapi kasus siswa/taruna SMK Penerbangan Nusantara Padang Pariaman yang tidak bisa mengikuti ujian akhir karena belum melunasi uang sekolah.

Berawal dari pengaduan orang tua siswa SMK Penerbangan Nusantara, Danus orang tua dari taruna Rahmad Ananta asal Kabupaten Sijunjung yang anaknya tidak bisa mengikuti ujian akhir sebelum melunasi uang sekolah akibat menunggak.

Pihak sekolah meminta taruna yang sudah datang ke sekolah hendak mengikuti ujian tersebut untuk melunasi uang sekolahnya terlebih dahulu sebelum ujian.

Hal ini membuat Danus meradang, menurutnya pihak sekolah tidak boleh mengabaikan taruna yang sudah jauh-jauh datang kesekolah untuk ikut ujian akhir hanya karena belum melunasi uang sekolah.

Saya selaku orang tua sangat kecewa dengan kebijakan sekolah ini, yang terkesan mempermainkan anak saya, padahal saya sedang berusaha untuk melunasi tunggakan uang sekolah tersebut dengan mencari pinjaman,” sebut Danus

Danus berharap kepada pihak sekolah agar memiliki hati nurani dan menghargai para taruna – taruni ini, “janganlah uang menjadi prioritas utama, tolong pahami juga situasi dan kondisi,” harapnya.

Menanggapi hal tersebut Barlius mengatakan Ia sudah mendengar penjelasan dari pihak SMK Penerbangan Nusantara.

“Dia sudah nunggak, tetap dia ujian, ujian UAS, ujian apa tetap. Cuma sekarang ini sudah tidak mau menyatakan surat pernyataan itu,” kata Barlius ketika dikonfirmasi tim awak media (11/05/2022).

Barlius menyebut, “kata kepala sekolah hanya satu orang murid, yang selebihnya tidak ada masalah, dia saja yang membesar – besarkan,” sebutnya.

Barlius menyebut tunggakannya sebesar Rp 21 juta 900 ribu rupiah. “Pihak sekolah sudah meminta surat pernyataan bahwa dia berhutang disekolah itu, setelah ditanda tangani maka disilahkan ujian, namun orang tuanya tidak mau. Jadi silahkan dikonfirmasi lagi ke sekolahnya,” ujar Barlius.

Namun ketika hal ini dikonfirmasi,  pihak sekolah tidak bersedia memberi keterangan.(ms)