Kampung KB Pilot Project Pembangunan

Walikota Padang Panjang, Hendri Arnis, Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Swasta BKKBN pusat, Kabid Adpin Perwakilan BKKBN Sumatera Barat, Kepala DSPPKBPPPA Padang Panjang, serta kepala OPD lainnya, seusai pelaksanaan acara Integrasi Kampung KB Bersama Mitr
Walikota Padang Panjang, Hendri Arnis, Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Swasta BKKBN pusat, Kabid Adpin Perwakilan BKKBN Sumatera Barat, Kepala DSPPKBPPPA Padang Panjang, serta kepala OPD lainnya, seusai pelaksanaan acara Integrasi Kampung KB Bersama Mitr

[caption id="attachment_4369" align="aligncenter" width="1115"] Sesi foto bareng Anggota DPR RI Suir Syam, Walikota Padang Panjang, Hendri Arnis, Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Swasta BKKBN pusat, Kabid Adpin Perwakilan BKKBN Sumatera Barat, Kepala DSPPKBPPPA Padang Panjang, serta kepala OPD lainnya, seusai pelaksanaan acara Integrasi Kampung KB Bersama Mitra Kerja, Jumat (10/11).[/caption]Padang Panjang,---Keberadaan Kampung KB, dapat dijadikan sebagai pilot project dalam pembangunan daerah. Di mana, seluruh instansi terkait harus terlibat aktif untuk menjalankan program kerjanya dalam memberdayakan masyarakat yang berada di wilayah Kampung KB.

"Tujuan utama dibentuknya Kampung KB, memang untuk mendorong keterlibatan penuh instansi dan stakeholder terkait agar memusatkan kegiatannya di Kampung KB. Jadi tidak melulu hanya program keluarga berencana semata," papar dr Suir Syam MKes MMR, anggota Komisi IX DPR RI dalam acara Integrasi Kampung KB Bersama Mitra Kerja yg diadakan di Kampung KB Kelurahan Koto Katik, Kota Padang Panjang, Jumat (10/11).Di hadapan ratusan warga yang memadati lokasi kegiatan di gerbang Kampung KB tersebut, mantan walikota Padang Panjang dua kali periode (2003-2013) tersebut menegaskan, apa saja instansinya, baik OPD (organisasi perangkat daerah) maupun pihak swasta, harus masuk ke Kampung KB untuk menjalankan program sesuai tupoksinya. Dengan begitu, daerah yang ditunjuk sebagai wilayah Kampung KB dapat mengejar ketertinggalannya dalam pembangunan dan bisa jadi jauh lebih maju dibanding wilayah lainnya.

"Untuk penunjukan sebuah wilayah menjadi Kampung KB, sudah ditetapkan kriterianya. Di antaranya kriteria Galcitas (tertinggal, terpencil, perbatasan), program KB dan program pembangunan lainnya belum maju, dan ada komitmen warga dan pemerintahannya untuk bersama-sama mengembangkan wilayah tersebut," ujar Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Swasta BKKBN pusat, drg Widwiono MKes yang mendampingi Suir Syam dalam kegiatan ini.Melihat perkembangan Koto Katik saat ini, kata Widwiono, bisa saja masuk kategori Kampung KB paripurna, di mana saat ini sedang pesat dilakukan pembangunan, seperti pembangunan Islamic Centre Padang Panjang, pengembangan wilayah agrowisata dan sebagainya. "Itu artinya, lintas sektoral sudah masuk ke wilayah ini untuk membangun. Kalau Kampung KB pratama, hanya fokus pada pembangunan keluarga berencana yang dimotori OPD KB, Kampung KB madya hanya digerakkan instansi sejenis, maka kampung KB paripurna sudah ada keterlibatan beragam instansi," terang Widwiono.

Sementara itu, Walikota Padang Panjang, Hendri Arnis BSBA di kesempatan yang sama mengutarakan, pemko sangat komit dalam pengembangan Kampung KB ini. Seluruh instansi sudah diperintahkan untuk masuk ke Kampung KB untuk bersama-sama membangun dan memberdayakan masyarakat setempat."Hingga saat ini, kita sudah punya tiga Kampung KB, yaitu di Koto Katik ini, lalu di Kelurahan Tanah Hitam, dan Kubu Gadang Kelurahan Ekor Lubuk. Ke depan kami ingin membentuk Kecamatan KB, bukan hanya kampung saja," ucapnya.

Acara Integrasi Kampung KB Bersama Mitra Kerja ini, juga dilaksanakan di beberapa daerah di Sumbar. Khusus di Padang Panjang, acara serupa diadakan pada Sabtu (11/11) di Kampung KB Tanah Hitam dan Kubu Gadang. (relis)

Editor : Adrian Tuswandi, SH
Banner Kapolda
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini