Kapolres Solok Dicopot Warga Bereaksi Damai

oleh -898 views
oleh
898 views
Warga Solok lepas Kapolres AKBP Rosya dengan aksi damai, Sabtu 3/6 kemarin. (foto: dedi)

*Kapolres Baru Diharapkan Lebih Berani*

Warga Solok lepas Kapolres AKBP Rosya dengan aksi damai, Sabtu 3/6 kemarin. (foto: dedi)

Solok— AKBP Susmelawati Rosya dipemberitaan media massa dicopot dari jabatan Kepala Polres Solok Kota, Polda Sumatera Barat karena kasus persekusi dengan korban dokter Fiera Lovita.

Pencopotan itu seperti disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto ketika ditemui wartawan usai hadir di sebuah acara diskusi publik di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/6) kemarin.

“Dianggap dia (Rosya) tak tuntas menangani masalah itu (kasus persekusi),” ujar Setyo.

AKBP Rosya dinilai hanya melakukan fungsi pembinaan Polri yakni memediasi permintaan maaf Fiera terhadap organisasi masyarakat yang mengintimidasinya.

Kapolres Kota Solok Rosya dinilai tidak melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang diduga melakukan tindak pidana di dalam perkara itu. Padahal, aksi intimidasi dan pengancaman kekerasan itu nyata.

“Karena dianggapnya (AKBP Rosya), setelah (kedua belah pihak) bikin pernyataan, dianggap selesai. Itu yang Bapak Kapolri nilai sebagai sebuah kesalahan,” ujar Setyo.

Padahal persekusi ini sudah menimbulkan ketakutan dan dampak yang luar biasa di berbagai daerah.

Pasca Kapolres dicopot, warga Kota Solok melakukan aksi berempati atas dimutasinya Kapolres tersebut.

“Aksi ini untuk berempati dan memberikan dukungan moril kepada ibu Kapolres karena dinilai atasannya salah kaprah dalam menangani kasus persekusi,”ujar Weldi seorang warga yang ikut aksi damai tersebut, Sabtu (3/6).

Kasus yang diselesaikan secara mediasi oleh Kapolres Solok pemicunya seorang dokter di RSUD Solok bernama Fiera Lovita karena status di facebooknya mendapatkan intimidasi dan diancam oleh diduga ormas tertentu, Ormas tertentu itu menganggap status dokter itu melecehkan tokoh Ormas itu.

Meski Fiera sudah meminta maaf, teror, ancaman sekaligus intimidasi masih diterima Fiera hingga saat ini.

Warga yang melakukan aksi kata Weldi berharap Kapolri tidak main ganti saja. “Tapi soal ganti mengganti wewenangnya ada sama atasan ibu Kapolres, semoga penggantinya dengan sosok yang lebih berani dan tegas dalam peengakan hukum dan mengayomi masyarakat,” ujar Weldi.

AKBP Rosya dimutasi ke Polda Sumbar sebagai Kepala Bagian Perawatan Personel Biro SDM (Kabagwatpers ROSDM) Polda Sumatera Barat. Sedangkan posis jabatan sebagai Kapolres Solok  baru diberikan kepada Kepala Unit II Subdirektorat IV Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri AKBP Dony Setiawan.

Dony dikenal sebagai Ketua Tim Narcotics Investigation Center (NIC), sebuah tim pemukul bandar narkotika di Bareskrim Polri. ( Dedi)