Kapusaro jo Balimau Tradisi Jelang Puasa

oleh -964 views
oleh
964 views
Suasana ke pusaro warga menjadi tradisi jelang ramadhan.
Suasana ke pusaro warga menjadi tradisi jelang ramadhan.

Padang,—Tradisi yang menahun jelang puasa di Sumbar adalah kapusaro (nyekar) dan balimau (mandi-mandi).

“Hari ini puncaknya Balimau di Pangkalan dikenal dengan potang balimau, kalau ke pusara puncaknya  Kamis kemarin sehingga pandam kuburan (taman makan) bersih jelang puasa,”ujar Silvia warga Padang, usai pulang dari pusara di pemakaman umum Tunggul Hitam Padang, Jumat 26/5.

Tradisi ke pusara ini kata Silvia adalah tradisi, mengenang orang tua atau orang yang di sayangi.

“Biasa sambil menabur bunga juga berdoa di pusara bapak, ibu atau kakak bahkan anak,”ujar Silvia.

Sementara Susi, ibu rumah tangga di Padabg mengatakan soal Balimau memang banyak pro kontra tapi karena sudah tradisi maka balimau tetap bertahan hingga kini.

“Bersuci jelang Ramadhan diwajibkan tapi tidak mesti mandi mandi ke pemandian umum, tapi karena sudah tradisi turun temurun banyak saja melakukan Balimau di pemandian umum,”ujar Susi.

Sehingga di Padang, tempat Balimau favorit dikunjungi warga ada banyak seperti pemandian Lubuk Minturun, Lubuk Paraku, Lubuk Tempurung dan banyak lagi lokasinya.

“Kekinian balimau banyak menjadi tempat ajang anak muda Padang, ini mungkin banyak kalangan melarang karena di pemandian bercampur pria dan perempuan, tua dan muda serta anak-anak, banyak ulama melarang, tapi tergantung niat saja kalau bagi saya,”ujar Susi.

Malam ini menjadi tarweh perdana, dan sahur jelas sambal wajibnya rendang sehingga siang ini banyak ibu rumah tangga membeli daging istilahnya hari ini mambantai.

“Sudah tadi satu kilo saja buat sahur dan  buka puasa perdana besok, kalau semua rumah tangga beli bantai (daging) maka wajar daging naik harganya jelang ramadhan di berbagai daerah di Sumbar,”ujarnya. (erwan)