Kaya Dengan Sejarah Nasional, Jadi Alasan Konferda PA GMNI di Bukittinggi

oleh -178 views
oleh
178 views
Yogi Yolanda menerima. pataka PA GMNI setelah aklamasi Konferda I mengamanahkannya jadi Ketua DPD GMNI Sumbar, Sabtu 23/7-2022 di Istana Bung Hatta Bukittinggi. (sat)

YOGI Aklamasi Ketua GMNI Sumbar

Bukittinggi — Keinginan PA GMNI Sumbar menjadikan Bukittinggi menjadi rumah gadangnya kaum nasionalis akhirnya kesampaian.

Konferensi Daerah (Konferda) I Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumatra Barat di Istana Bung Hatta, Sabtu 23/7-2022 dihadiri sederet tokoh nasional, kepala daerah di Sumbar, praktisi pemilu dan kaum nasionalis berlatar belakang pengusaha.

Bahkan Ketua Umum PA GMNI yang juga Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Prof Arief Hidayat memukul. gongtanda Konferda PA GMNI Sumbar dibuka.

Ketua DPD PA GMNI Sumbar, Yogi Yolanda menyebut tema Konsolidasi Gerakan Nasionalis di Sumatra Barat diharapkan mampu membakar semangat para alumni untuk melanjutkan perjuangan yang sudah digariskan Bung Karno.

“Sejalan itu, memilih Kota Bukittinggi sebagai lokasi acara diharapkan pula dapat menapaktilas sejarah pemikiran Bung Hatta. Kota Bukittinggi sangat kaya akan sejarah. Kami sangat bahagia bisa menggelar Konferda ini di Istana Bung Hatta. Sebagai Founding Father, Dwi Tunggal Bung Karno dan Bung Hatta tidak bisa dipisahkan. Bung Karno merupakan tokoh nasionalis yang mampu menghasilkan teori Marhaeinisme. Bung Hatta juga tokoh nasionalis yang menghasilkan teori ekonomi, yaitu koperasi.”ujar Yogi Yolanda.

Dan ingat kata Yogi kota tempat gelaran Konferda PA GMNI pernah menjadi basis PDRI.

“Inilah jadi pembara semangat nasionalisme yang ingin kami tularkan ke para kader dan alumni GMNI,”ujar Yogi.

Yogi menjelaskan, GMNI merupakan rumah para nasionalis Indonesia yang terus menggelinding menjadi besar bagai sebuah bola salju. Selama setahun terakhir di Sumatra Barat telah terbentuk tujuh cabang PA GMNI. Karena itu, Yogi berkeyakinan para alumni akan menjadikan GMNI dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat Sumbar.

“Ini bukan kegiatan asal-asalan. Konferda pertama di Sumbar ini diharapkan mampu menjadi sarana konsolidasi gerakan nasionalis di Sumatra Barat,” tegasnya.

Ketua Umum DPP PA GMNI, Prof Arief Hidayat mengaku sudah ribuan kali membaca pembukaan UUD 1945 terhitung sejak kuliah hukum.

“Makna terdalam yang ia temukan menyimpulkan, kemerdekaan disusun berdasarkan keinginan Top-Down, dan Bottom-Up. Ada frasa keinginan luhur bangsa bersatu secara bersama-sama untuk merdeka, kemudian keinginan itu diridhai oleh Allah Yang Maha Kuasa,” ujar Arif pada pidato pembukaan Konferda I PA GMNI Sumbar.

Kata Arif ada heterogenitas luar biasa pada perwakilan PPKI dan BPUPKI. Namun mereka mampu menghasilkan pembukaan UUD 1945 yang sangat luar biasa.

“Andai saat itu dilakukan sistem voting, maka besar kemungkinan bahasa yang dipakai sebagai bahasa persatuan adalah bahasa Jawa. Begitu pula dengan Pancasila sebagai ideologi negara, tidak akan ditetapkan jika tidak disepakati bersama. Kelompok Islamis yang ada di dalam unsur panitia sembilan bahkan sudah belajar agama sampai ke Timur Tengah, namun mereka sudah mendalami sikap toleransi dan berjiwa besar untuk bersatu,”ujar Arif Hidayat.

Prof Arief juga menyoroti konten media sosial hari ini mengandung narasi yang berpotensi memecah-belah bangsa. Karena itu Arif Hidayat berharap PA GMNI mengisi narasi Medsos yang meneladani pendiri bangsa dalam memupuk persatuan.

“PA GMNI adalah organisasi intelektual Indonesia, karena mayoritas alumni adalah jebolan universitas. Kita beruntung mengenyam pendidikan tinggi di Indonesia, karena itu kita wajib mewakafkan pemikiran di seluruh aspek kehidupan. Mari jadikan PA GMNI sebagai wadah berkumpulnya intelektual yang nasionalis,”uajr Arif Hidayat.

Era disrupsi teknologi saat ini, sambung Prof Arief, marak ideologi yang tidak sesuai Pancasila ingin menghancurkan Indonesia sebagai kandidat negara besar. Katanya, hal itu sudah ditempuh melalui media sosial.

“PA GMNI harus mampu membendung itu semua. Membentengi negara ini dari ideologi yang tidak menginginkan indonesia menjadi negara besar,” tegasnya.

Arief yang pernah menjadi Ketua MK sejak 14 Januari 2015-2017 dan kembali terpilih 14 Juli 2017-2020 menambahkan, masyarakat di Sumbar masih sangat heterogen. Bahkan, ada yang sudah hidup sejak abad silam dan kini dihadapkan dengan kemajuan teknologi. Karena faktor itu, maka mengaturnya akan sangat sulit.

“Setelah Konferda ini, saya berpesan agar PA GMNI selalu memberi masukan konstruktif ke semua lini pemerintahan,”ujar mengingatkan.

AKLAMASI

Yogi Yolanda dari arena Konferda I PA GMNI di Isstana Bung Hatta akhirnya secara aklamasi didapuk forum Konferda menjadi Ketua  DPD PA GMNI Sumatera Barat defenitif.

“Terima kasih atas amanah Konferda I PA GMNI, ketua adalah didahului selangkah ditinggikan seranting, bagi PA GMNI, terpenting itu adalah menjadi organisasi konstruktif dan solutif terhadap apa saja persoalanln masyarakat,” ujar Yogi (sat)