Kemendes Dorong Program ‘DEWI dan DEDI’

oleh -807 views
oleh
807 views
Kemendes PDTT siap sukseskan program DEWI dan DEDI. (foto: dok)

Jakarta,—Mengantisipasi perkembangan informasi digital dan trend dunia wisata sangat pesat dewasa ini, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) mendorong desa-desa di tanah air dengan sentuhan program yang lebih dikenal dengan “Dewi” (Desa Wisata) dan “Dedi” (Desa Digital).

Lewat program tersebut diharapkan desa-desa ke depan dapat maju lebih pesat lagi dan dapat meningkatkan kesejahteraan warganya.

Itulah simpul sambutan Direktur PMD M. Fachri dalam acara penutupan Workshop Finalisasi Menu Bursa Inovasi Desa Tahun 2019 di Hotel Grand Kemang, Jakarta 28/4.

Menurut Fachri, Kemendesa saat ini memiliki data potensi desa di seluruh Indonesia. Dari data tersebut, tentunya dapat dilakukan pemetaan desa yang memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi desa pariwisata, dan desa digital.

Menurut Direktur PMD, telah banyak contoh desa yang telah memanfaatkan Dana Desa Untuk pengembangan desa wisata dengan basis pemanfaatan teknologi informasi sebagai media promosi.

“Sudah banyak desa sukses menjadi destinasi wisata, seperti Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah, Desa Pujon, Jawa Timur, Desa Kutuh di Bali, dan Desa Panggungharjo, Di Daerah Istimewa Yogyakarta, dll. PAD nya mencapai Miliaran Rupiah dan dikelola oleh BUMDes”, tegasnya.

Oleh karena itu, Fachri berharap melalui Program Inovasi Desa (PID) dapat mendorong suksesnya program “Dewi” (Desa Wisata) dan “Dedi” (Desa Digital) di desa-desa agar dapat mempercepat tercapainya kemajuan, kemandirian dan kemakmuran warga Desa.

Sementara Tan Rajo Khairul Anwar, Konsultan Ahli Program Inovasi Desa Sumbar menegaskan program Dewi dan Dedi sangat relevan.

“Program itu kalau jadi, sangat sinergis dengan potensi di Sumbar, apalagi banyak nagari sebuatan desa di Sumbar kaya dengan potensi wisata, termasuk. kekuatan digitalisasi di Sumbar, hampir semua desa telah terjangkau internet,”ujar Tan Rajo menjadi peserta kegiatan tersebut.

Strategi yang ditawarkan, tambah Fachri, melalui sosialisasi ke Desa-desa dan forum media pembelajaran berupa dokumen-dokumen pembelajaran, baik narasi maupu video secara massif agar terjadi proses replikasi antar Desa.

“Pendamping Desa harus siap menfasilitasi dan mengawal gerakan inovasi desa dengan program “Dewi” (Desa Wisata) dan “Dedi” (Desa Digital) secara lebih masif lagi”, pintanya.

Seperti diketahui, gagasan program “Dewi” dan “Dedi” pertama kali disampaikan Cawapres Pasangan Joko Widodo, yakni K.H Maruf Amin pada debat Capres-Cawapres akhir Maret lalu.

Gagasan tersebut, menurut Fachri sangat relevan dengan program pengembangan Desa Wisata dengan melakukan promosi online sebagai salah satu cara meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke desa-desa.

“Tidak hanya wisata bahari dan alam saja, namun juga wisata budaya, religi dan edukasi desa ke depan akan berkembang dan maju,” pungkasnya.(rilis)