Kemenparekraf Identifikasi Pinjaik Patah Panampuang

oleh -2,089 views
oleh
2,089 views
Pinjaik Patah Panamouang diidentifikasi Kemenparekraf, Jumat 5/3-2021. (foto: dok/tanrajo)

Agam,—Satu dari banyak fokus program prioritas yang tengah diunggulkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) adalah mengembangkan 244 desa wisata di seluruh Indonesia.

Bentuk pengembangan produk wisata di desa wasita itu dengan memaksimalkan kekuatan budaya dan kearifan lokal serta konten lokal yang otentik dengan ekonomi kreatifnya.

Nah untuk memetakan potensi pengembangan desa wisata tersebut, Jumat  5/3-2021 Kemenparekraf melalui mitranya mengunjungi Galeri Sulaman Pinjaik Patah Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Panampuang Saiyo Nagari Panampuang Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam.

Mitra Kemenparekraf, yaitu Rere Wulandari, MBA yang juga merupakan seorang peneliti dari Universitas Indonesia menjelaskan bahwa tujuan datang ke galeri Pinjaik Patah ini untuk melihat langsung desa desa yang menggiatkan ekonomi kreatif dan untuk melakukan pemetaan dan indentifikasi desa desa yang memiliki kekuatan budaya dan kearifan lokal dengan konten pengembangan ekonomi kreatifnya.

“Satu dari ratusan desa itu, Nagari Panampuang, kami identifikasi ekonomi kreatifnya yaitu pengembangan kerajinan sulaman produk lokal yang diberi nama Pinjaik Patah, ada 2 (dua) Nagari yang kami lihat di Kabupaten Agam, selain Nagari Panampuang yaitu Nagari Sungai Batang Kecamatan Tanjung Raya dengan budaya lokalnya,”ujar Rere.

Rere menjelaskan Nagari Panampuang dengan produk lokal ekonomi kreatifnya berupa sulaman Pinjaik Patah mempunyai prospek yang bagus untuk dikembangkan, apalagi jika dikembangkan dengan pola eduwisata yang dikelola secara profesional oleh desa wisata nantinya, dan dilakukan juga pendampingan oleh pemerintah terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Termasuk melibatkan dunia perguruan tinggi, contoh pengabdian masyarakat dari Universitas Indonesia yang saat ini konsen pada pendampingan dan peningkatan produk unggulan daerah yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa,”jelas Rere Wulandari yang didampingi pengusaha dan penggiat wisata Popi Radjo Bintang.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Agam Syatria, S.Sos, M.Si yang ikut mendampingi tim Kementrian tersebut menyampaikan tujuan tim identifikasi  dibawa ke Pinjaik Patah Nagari Panampuang karena Pinjaik Patah milik BUMNag Panampuanglah satu satunya yang mengangkat suatu budaya dan kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang sejak dahulunya, juga digeluti oleh hampir sebagian besar masyarakatnya.

“Tidak hanya itu tapi Pinjaik Patah juga dapat mengangkat perekonomian masyarakat. Harapan kita dengan kedatangan tim Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini akan membawa perubahan yang sangat besar untuk peningkatan ekonomi masyarakat karena nanti akan ada intervensi dan pendampingan desa wisata dari perguruan tinggi yang muaranya akan menjadi desa wisata yang ideal sebagaimana yang dikembangkan oleh Kemenparekraf, kita berharap ini terwujud secepat mungkin,”ujar Syatria.

Ketua pengelola Galeri Pinjaik Patah Zulhendra, S.HI yang merupakan Walinagari Panampuang periode 2014-2020, juga didamping Ketua BUMNag Panampuang Saiyo Alwasman memaparkan target pengembangan Galeri Sulaman Pinjaik Patah sebagai Eduwisata dan muaranya nanti akan menjadikan Nagari Panampuang sebagai Desa Wisata yang sejalan dengan program yang dikembangkan Kementrian.

“Bak gayung bersambut semoga Kemenparekraf bisa wujudkan mimpi kita,” ungkap Zulhendra didampingi Ketua Bamus Panampuang yang juga merupakan Pengawas BUMNag Panampuang Saiyo, H. Syofyan, S.Pd dan seluruh pengurus BUMNag dan pengelola Galeri Sulaman Pinjaik Patah.(rilis: catr)