Kerenn, Hj Nevi Jadi Juri Lomba the Best Dress

oleh -188 views
oleh
188 views
Hj Nervo bersama komunitas perempuan minang di rantau 'Indojalito' peringati hari jadi komunitas itu dan Peringati Hati Ibu. (dok/nzvoice)

Jakarta — Anggota DPR RI asal Daerah pemilihan Sumatera Barat II, Hj. Nevi Zuairina emang multi talenta, selain terdepan membela rakyat juga UMKM, Sabtu 18/12-2021 wakil rakyat republik ini menjadi juri lomba the Best Dress.

Lomba digelar komunitas perempuan minang, Indojalito, dalam rangka merayakan hari ibu 22 Desember nanti.

Indojalito komunitas bundo kanduang minang di perantauan tekah berusia 22 tahun yang terkenal eksis baik peduli maupun soal adat dan budaya minang. Infojalito bukti nyata sokidnya perempuan minang di rantau.

“Alhamdulillah kita para perempuan minang masih tetap terus menjaga silaturahmi, meningkatkan soliditas dan sekaligus memperkuat rasa persaudaraan. Momen Hari Ibu menjadi sarana pertemuan kita sambil memaknai hari ibu sebagai kekuatan utama tegaknya sebuah keluarga, juga sekaligus bertukar pikiran dan pengalaman yang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan peserta yang hadir,” ujar Nevi.

Legislator Sumbar yang duduk di Komisi VI DPR RI pu  didaulat menjadi juri lomba pakaian terbaik yang menambah kemeriahan dan kehangatan acara hari ibu ini.

Dengan dresscode Tenun Nusantara, Nevi dan seluruh komunitas Indojalito ini dijadikan juga lomba pakaian terbaik yakni Lomba Pakaian Baju Khas Minang dimana istri Gubernur Sumbar 2010 – 2021 (Bapak Irwan Prayitno) ini juga menjadi Jurinya.

“Saya menyampaikan, bahwa setiap ibu yang ada di negeri ini akan menjadi blue print atau master dari stuasi keluarga yang terbentuk dalam sebuah rumah tangga. Untuk itu, posisi strategis seorang ibu mesti dioptimalkan agar anak-anak yang ada dalam keluarga kita menjadi pribadi-pribadi yang kuat baik secara biologis maupun ideologis,” ujar Nevi.

Politisi PKS ini memandang, bahwa ibu memiliki peran penting di era pandemi Covid-19 ini. Sebagai perempuan, yang paling utama dilakukan di tengah keluarga dan masyarakat adalah bersyukur kepada Allah SWT karena kemuliaan yang diberikan-Nya. Bagaimana setiap insan perempuan Indonesia, harus dapat menyelami sejarah kehidupan para tojoh bangsa yang dapat menjadi tauladan bagi kaum perempuan Indonesia.

“Masyarakat yang baik lahir dari Ibu yang baik. “Ibu (an-Nisa’) adalah tiang negeri” (al Hadist). Jika kaum perempuan dalam suatu negeri berbudi pekerti baik (shalihah), niscaya akan sejahtera negeri itu,” kata Nevi merujuk.

Polutisi nasional PKS ini mengatakan bahwa rumah tangga sebagai extended family (inti keluarga besar) dalam budaya Minangkabau menjaga dan mencetak generasi bermoral, dengan filosofi yang jelas, Adat bersendi syarak – syarak bersendi Kitabullah. Kaum perempuan (bundo kanduang, pemilik suku) berperan mendidik, menjaga nikmat Allah. Kaum lelaki (pemilik nasab), membentuk generasi berdisiplin. Kedua peran ini menjadi satu di dalam tatanan pergaulan masyarakat adat, dengan kekerabatan yang kuat.

“Semoga komunitas Indojalito ini semakin besar, dan juga dapat menjadi agen prubahan yang lebih baik bagi kaum wanita minang di perantauan dan seluruh wanita Indonesia pada umumnya. Silaturahim kita makin kuat, dan semangat kekeluargaan kita juga kuat, yang pada ujungnya memberikan kontribusi pada negara pada bidang apapun mulai Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya,” ujar Nevi Zuairina. (nzvoice)