Kesuksesan Budiman Swalayan

oleh -3,455 views
oleh
3,455 views
Budiman Swalayan Sawahan. (dok/facebook)

Oleh: Faathan Firdaus dan M Ferdinal, Dr., M.A
Civitas Akademica Unand

MINIMARKET merupakan salah satu bisnis model yang sangat sukses di Indonesia, di mana bisnis tersebut menguntungkan customer, supplier dan perusahaan minimarket itu sendiri.

Bisnis ini tumbuh sangat pesat karena masyarakat Indonesia memiliki daya beli yang terus meningkat, serta kebutuhan masyarakat untuk adanya pusat pembelian yang sudah di generalisir.

Dilansir dari website Budiman “Budiman Swalayan” Sawahan menyediakan kebutuhan rumah tangga, alat-alat tulis dan kebutuhan sehari hari lainnya. Budiman Swalayan Sawahan mampu memberikan pelayanan yang baik terhadap pelanggan.

“Kepuasan pelanggan adalah tujuan kami”.
Sebelum kita mulai, kita harus bahas tentang STP 4P untuk dapat membedah marketing yang berjalan. Pertama ada segmentasi yaitu upaya memetakan atau pasar dengan memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk. Lalu ada targeting,”tulis website swalayan tersebut.

Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan jadi sasaran. Dan ada positioning yaitu target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya. Untuk 4P ada produk, harga, tempat dan promosi.

Pemasaran sangatlah penting karena dengan pemasaran yang tepat sebuah perusahaan dapat menguasai pasar yang di targetkan. Seperti dari kutipan Peter Drucker seorang ahli ekonomi “The aim of marketing is to know and understand the customer so well the product or service fits him and sells itself.”

Dari pernyataan tersebut, dapat dilihat tujuan dari eksistensi Budiman Swalayan merupakan hal yang menarik bagi masyarakat, terutama masyarakat Sumatra Barat dimana distribusi produk-produk tidak tergeneralisir di karenakan Indomart dan Alfamart tidak bisa masuk ke daerah tersebut karena hukum di daerah tersebut ingin membantu UMKM lokal, sehingga menutup kesempatan usaha besar dari luar daerah.

Lalu mengapa membangun usaha Minimarket di Sumatra barat? Salah satu alasan dibangun usaha tersebut karena adanya goldmine untuk sector retail store, karena sector industry tersebut belum besar di Sumatra Barat, memberi headstart untuk Budiman Swalayan. Dengan menggunakan strategi yang mirip dengan Alfamart dan Indomart, Budiman Swalayan menjalankan franchising yang mendorong orang-orang kelas menengah ke atas di Sumatra barat untuk melakukan investasi dengan menjadi franchisee untuk Budiman Swalayan.
Dalam segi promosi.

Budiman Swalayan lebih banyak menggunakan strategi mouth to mouth, dengan memberi service dan variasi produk yang berbagai serta lengkap, customer memberi kesan yang positif, sehingga memberi promosi secara tidak langsung kepada teman-teman, keluarga, dan kenalan lainnya.

Budiman Swalayan juga mengupayakan memberi kesediaan produk dan service yang setara di berbagai cabangnya, yang nanti juga direncanakan akan ekspansi di kota bogor. Dengan memberi kesan kalau service Budiman Swalayan cukup diandalkan, maka customer akan lebih terdorong untuk belanja ke Budiman Swalayan dibandingkan kompetitor lainnya.

Budiman Swalayan juga mengupayakan untuk membuat memberi kesan yang positif terhadap masyarakat dan investor atau franchisee, karena mereka merupakan bisnis Syariah, dengan masyarakat Sumatra Barat dominan Muslim, sehingga orang-orang beragama Islam ingin support dan mengembangkan usaha ini.

Dari segi harga kutipan dari Pak Faisal Zakir selaku direktur Budiman Swalayan

Pemasarannya tetap mengacu ke pada 4P yang pertama yaitu price, karena di retail konsumen masih sangat sensitif dengan harga” sehingga Budiman Swalayan harus bisa kompetitif dalam harga produk-produk yang dijual.

Pada saat pandemi bisnis tersebut tidak terkena dampak negative, mengambil dari kutipan dari direktur lagi.

“Insya Allah, karena pada dasarnya bisnis budiman tidak terdampak pandemi, karena jualan barang harian, ujar pengelola kepada penulis.

Bisa diambil karena produk-produk Budiman Swalayan merupakan produk-produk yang penting, customer tidak berkurang atau bahkan meningkat.

Dan terakhir merupakan timing keberadaan Budiman Swalayan. Budiman Swalayan muncul ketika masyarakat Sumatra Barat memiliki daya beli yang jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun yang lalu, dan masyarakat menginginkan perusahaan minimarket atau supermarket yang dapat diandalkan, dan kompetitor-kompetitor nya yang belum besar.

Melalui segmentasi, targeting, positioning, produk, promosi, placing dan timing, Budiman Swalayan tumbuh dengan pesat di Sumatra Barat hingga melakukan ekspansi ke luar daerah, hal hal tersebut yang menyebabkan Budiman Swalayan bisa sukses.(analisa)