Ketua DPRD Sumbar Pertemukan Penggiat Seni dengan Dinas Pariwisata

oleh -131 views
oleh
131 views

PADANG— Berbagai upaya dilakukan Pimpinan dan anggota DPRD Sumbar dalam menerima masukan, serta mencarikan berbagai solusi terhadap semua aspirasi, alah satunya dengan mempertemukan organisasi pada dinas terkait, baik dalam waktu senggang maupun memanfaatkan sedikit waktu luang.

Salah satu mencari solusi, ketika ketua DPRD Sumbar Supardi mempertemukan Dinas Pariwisata Sumbar dengan Tambo Arts Center dan panitia Kongres Himpunan Mahasiswa Pariwisata Indonesia (HMPI), Rabu (28/9/2022), di ruang rapat pimpinan.

Pada pertemuan tersebut Supardi yang di dampingi Kabag Persidangan dan perundang-undangan Zardi Syahrir, langsung menghadirkan Kadis Pariwisata Luhur Budianda, Dinas Kebudayaan Aprimas, Tambo Art Center Yon indra, serta Mahasiswa Pariwisata UNP, untuk bisa menghasilkan solusi terbaik.

Dalam diskusi bersama tersebut Tambo Arts Center dan HMPI meminta agar bisa mendapat dukungan terhadap semua kegiatan yang mereka lakukan, maka perlu didengar langsung dinas terkait.

Ketua DPRD Sumbar Supardi meminta agar dinas pariwisata dan Kebudayaan bisa membatu berbagai lembaga, untuk kepentingan Sumatera Barat, disesuaikan dengan kondisi anggaran, dengan berbagai pertimbangan.

“Kita berharap agar dinas pariwisata dan kebudayaan bisa mengalokasikan anggaran, jika memang memungkinkan, karena semua berguna untuk daerah ini, dan semua pihak juga diharapkan memahami dengan kondisi keuangan Sumbar, jika memang belum bisa diakomodir secara langsung,” tutur Supardi.

Dia juga menghimbau, semua pelaku seni dan wisata bisa juga mencari peluang lain dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Sumatera Barat, dengan berbagai event serta kegiatan ekonomi lainnya.

“Budaya dan seni merupakan bagian pendukung utama wisata, sehingga perlu mendapat perhatian, baik dalam pembinaan maupun anggaran,” tambah Supardi.

Pertemuan yang berlangsung sangat terbuka dan humanis tersebut diselingi dengan candaan, sehingga suasana tidak tegang serta kaku.

Semua merasa mendapat porsi dan tempat yang sama dalam menyampaikan pendapat, dan bisa menerima semua masukan.(***)