Ketum LKAAM Sumbar Fauzi Bahar ; Jaga Marwah, Ninik Mamak Teladan Kemenakan

oleh -609 views
oleh
609 views

Pesisir Selatan–Ketua LKAAM Sumbar Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si Datuak Nan Sati mengatakan, bahwa sesungguhnya Ninik Mamak itu adalah teladan bagi anak kemenakannya. Tempat panutan dan  meminta nasehat. Karena itu, dalam kesehariannya Ninik Mamak harus mampu menjaga marwahnya.

Hal itu dikatakan Ketum LKAAM Sumbar Dr. H. Fauzi Bahar Dt Nan Sati ketika memberi sambutan Pati Ambalau dalam acara Batagak Penghulu kepada dua orang Ninik Mamak yaitu Drs. H. Akmil, Akt. Dt. Bungsu dari Suku Tanjung dan Edi Warman Dt. Tan Panghulu dari Suku Jambak, di Nagari Koto Barapak, Kec. Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan beberapa waktu lalu.

Menurut Fauzi Bahar, begitu berat dan mulianya peran Ninik Mamak terhadap kemenakannya, maka tidak mudah memangku gelar Datuak atau penghulu. Ada pantangan dari penghulu, yaitu tidak boleh tercela, tidak boleh menghardik, tidak boleh berlari, tidak boleh berbuat asusila dan tentunya seorang Datuak menjunjung tinggi akhlak mulia.

“Jika peran sebagai teladan ini bisa dijalani oleh seluruh Ninik Mamak maka saya pastikan anak kemenakan nya akan elok lakunya, tidak akan ada kemenakan yang terpapar narkoba, terlibat LGBT dan perilaku tidak terpuji lainnya. Artinya jika Ninik Mamak sudah menjadi teladan maka senanglah masyarakat Sumatera Barat,” kata Fauzi Bahar yang digelari ‘Gubernur Adat’ Sumbar.

Dalam kapasitasnya sebagai Ketum LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar mengatakan akan membawa organisasi Ninik Mamak ini kepada kejayaan, yaitu untuk menjaga marwah Ninik Mamak. “LKAAM Sumbar akan menghormati adat salingka nagari yang luhur, kami tidak akan mencampuri. Tugas kami menjaga marwah Ninik Mamak, menjembatani dengan lembaga lain yang dibutuhkan,” kata Dr. Fauzi Bahar Dt. Nan Sati lagi.

Dalam acara Batagak Penghulu di Koto Berapak, Bayang ini, hadir Waketum LKAAM Sumbar Drs. H. Syafrizal Ucok, MM Dt. Nan Batuah, Anggota DPD RI Dr. Alirman Sori, M.Hum., Ketua Gebu Minang Sumbar Fadly Amran Dt. Panduko Malano, Bupati Pessel yang diwakili Staf Ahli Drs. Wendi, MM., Forkopimda Pessel, Pengurus DPW PKPS (Perkumpulan Keluarga Pesisir Selatan) dari berbagai provinsi, Ketua KAN Bayang Darusman, SIP Dt. Bagindo Maharajolelo, Ketua Dewan Pertimbangan KAN Bayang Azhar Nuri Dt Rajo Nan Putiah dan Anggota Dewan Pertimbangan KAN Ricky Sumarta Hidayat, SH.MKn dan Bundo Kanduang.

Dalam pesannya Anggota DPD RI Alirman Sori mengatakan bahwa peran Ninik Mamak masih sangat dibutuhkan di nagari. Hal ini dalam upaya mengawal pelestarian nilai-nilai adat Minang di masyarakat, sehingga terwujud ABS-SBK (adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah) seperti yang diinginkan bersama.

Drs. Akmil Tanjung, Akt Dt. Bungsu yang dilewakan sebagai Datuak ini, sehari-hari adalah pengusaha di Jakarta. Dalam organisasi PKPS ia menjabat sebagai Waketum DPP PKPS dan juga Pengurus Pusat Gebu Minang.

“Gelar Datuk Bungsu ini saya terima disepakati kaum dan mendapatkan persetujuan KAN. Sebelumnya gelar ini disandang oleh kakak saya Doktor Akmal Tanjung Dt. Bungsu yang meninggal dunia dua bulan lalu. Semoga Allah memberikan saya kekuatan mengemban amanah ini,” kata Akmil Tanjung Akt Dt Bungsu. (*)