KKN UNAND Gencarkan POC di Sungai Durian

oleh -172 views
oleh
172 views
Mahasiswa KKN PPM UNAND di Sungai Durian ajarkan masyarkaat buat POC dari batang pisang. (dok)

Oleh: Mahasiswa KKN-PPM UNAND

TANAH Berkerikil dulu disebut tanah tandus kini tidak lagi, Mahasiswa KKN UNAND punya cara untuk subur tanaman di lahan berkerikil yakni dengan POC (Pupuk Organik Cair) lmemanfaatknan batang Pisang Di Kelurahan Sungai Durian, Payakumbuh.

Kelurahan Sungai Durian dikenal dengan daerah yang menghasilkan Sumber Daya Alam yang berlimpah. Dimulai dari menghasilkan bahan makanan pokok yaitu Padi, jangung dan singkong. Hingga tumbuhan-tumbuhan yang lain juga banyak dihasilkan di kelurahan tersebut, tapi itu dulu, sekarang lahan pertanian di sana banyak yang tidak subur lagi.

Masyarakat yang menetap di Sungai Durian sebagian besar bekerja sebagai petani, oleh karena itu masyarakat mempunyai kebun (Parak) sendiri yang ditanami tumbuh-tumbuhan. Hasil pertaniannya akan didistribusikan ke pasar dan juga dikonsumsi sendiri.

Kegemaran dalam bertani dan berkebun sudah menjadi suatu kewajiban bagi masyarkat kelurahan tersebut. Akan tetapi, selama ini ada satu tantangan yang selalu dihadapi masyarakat dalam berkebun yaitu tanaman yang kurang subur.

Kelurahan Sungai Durian memiliki tanah yang tidak subur, sehingga tanaman susah atau tidak dapat tumbuh. Tanah pada kelurahan Sungai Durian banyak mengandung unsur kerikil dan pasir. Di mana pada jenis tanah ini, memilki pori-pori tanah yang cukup besar sehingga laju permeabilitas ( kemampuan tanah meloloskan air dan udara) juga tinggi.

Hal ini menyebabkan tanah tidak dapat menyerap atau menahan air serta bahan organik yang diberikan. Sehingga tanaman banyak yang layu dikarenakan hanya sedikit unsur hara yang diserap oleh tanah.

Mahasiswa KKN PPM UNAND di masa penabdiannya ternyata punya cara pas dan murah dengan bekal ilmu didapat mahasiswa di UNAND bisa memberikan cara alternatif yaknk  pembuatan pupuk organik cair (POC) yang berbahan batang pisang.

Batang pisang sebagai bahan utama dalam pembuatan POC menggandung Unsur Nitrogen yang berfungsi untuk mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman dan mengandung fosfor serta Kalium.

Pupuk Organik Cair dari batang pisang ini juga dapat menggantikan pupuk SP36 dan sejenisnya, dikarenakan Pupuk Organik Cair lebih banyak mengasilkan fosfor yang berguna utnuk merangsang pertumbuhan bunga dan buah serta mencegah kerontokan pada bunga dan buah.

Batang pisang merupakan bagian dari tanaman pisang yang jarang dimanfaatkan karena adanya faktor teknis dan ekonomis.

Hanya sebagian petani yang memanfaatkan batang pisang sebagai bahan konsumsi dan pakan ternak alternatif di kala musim kemarau karena sulit mendapatkan tanaman hijau.

Di lain pihak petani yang tidak bisa mengelola batang pisang hanya dikumpulkan di suatu tempat dan dibiarkan sampai membusuk. penumpukan batang pisang yang sudah diambil buahnya, jika tidak di olah akan membuat tanah tidak subur seperti semula.

Digencarkan Pupuk Organik Cair oleh mahasiswa dengan tujuan agar kualitas dan kuantitas tanaman yang ditanam dan dihasilkan akan meningkat jika tanaman diberi input berupa Pupuk Organik yang salah satunya adalah Pupuk Organik Cair (POC).

Pupuk orgnik Cair adalah pupuk yang bersifat cair. POC ini berasal dari larutan fermentasian yang mudah larut dalam tanah dan membawa hara dengan manfaat untuk pertumbuhan tanaman.

Berbagai kandungan unsur-unsur yang terdapat dalam POC dapat akan sangat menguntungkan, selain dapat membersihkan dan merapikan lahan juga berguna untuk merangsang kesuburan tanah dan tanaman yang berdampak pada pertumbuhan hasil tanam yang baik.

Proses Pembuatan pupuk Organic Cair (POC) terbilang sangat sederhana di mana bagian batang pisang dipotong menjadi potongan kecil – kecil seperti dadu dan masukkan potongan batang pisang tersebut ke dalam karung beras. Selanjutnya campur gula dengan air di dalam ember atau tong hingga gula menjadi larut. Setalah itu Potongan batang pisang yang sudah dimasukkan kedalam karung kemudian dimasukkan kedalam larutan gula dan air sampai karung tenggelam. Langkah terakhir tutup rapat wadah tersebut dan jangan sampai terkena langsung sinar matahari.

Proses pembuatan Pupuk Organik Cair ini berlangsung selama 7 sampai 10 hari. Dalam proses fermentasian, wadah atau tong harus dibuka untuk mengeluarkan gas yang terbentuk dari campuran bahan-bahan POC. Saat dibuka, aduk larutan dengan merata agar gas terbuang secara sempurna. Lalu, tutup kembali wadah atau tong dengan rapat.

Pembuatan POC dikatakan berhasil jika fermentasian menghasilkan aroma tapai, sebaliknya jika pembuatan POC gagal ditandai air fermentasi mengeluarkan bau tidak sedap atau seperti aroma parit/selokan.

Jika pembuatan pupuk berhasil, maka segera pisahkan batang pisang dan air hasil fermentasinya. Dalam hal pembuatan POC ini, dapat mengasilkan 2 bahan dalam berkebun dan bertani yaitu air rendaman batang pisang tesebut digunakan sebagai pupuk organik cair dan sedangkan potongan pisang dapat digunakan sebagai kompos.

Untuk mengaplikasikan Pupuk Organik Cair ini dengan cara dicampur dengan air sumur atau air tanah dengan menggunakan perbandingan 1 : 15. Artinya satu bagian Pupuk Cair Organik dicampur dengan 15 bagian air tanah atau sumur tersebut.

Bahan organik yang digunakan sebagai dasar POC akan mampu mengurangi jumlah unsur hara yang terikat mineral tanah, sehingga semakin banyak unsur hara tersedia bagi tanaman. Pupuk berbahan kimia menutrisi tanaman dengan memberikan nutrisi yang dapat diserap tanaman, tetapi tidak dapat menggantikan peran bahan organic,

Pupuk Organik cair (POC) sangat bermanfaat bagi tanaman. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang terkesan mahal, sehingga dengan menggencarkan dan mengajarkan masyarakat tentang pengolahan pupuk organik sebagai cara alternatif dapat membatu masyarakat mengurangi biaya produksi.(analisa)