Koarkan Geopark, Novrial: Menjadi Objek Wisata Premium Sumbar ke Depan

oleh -780 views
oleh
780 views
Goepark Ranah Minana gabungan tujuh Geo-Site, Dispar jadikan itu Wisata Premium,. (foto: dok/grp)

Padang,—Buah alot Diskusi Tigabelasan Jaringan Pemred Sumbar (JPS) Sabtu 13/2, ternyata mengungkap rencana besar Dinas Pariwisata (Dispar) Sumbar dipimpin Novrial.

Apa itu? pemandangan yang wonderful atau kuliner yang lezaattt banget kah? ternyata tidak, tapi destinasi wisata atau objek wisata premium, apa pula itu?

Gua Gajah Sawahlunto (foto: dok/dispar)

Kadis Pariwisata usai Diskusi Tigabelasan JPS, bersama pantahelix pariwisata Sumbar seperti Dr Sari Lenggogeni (Pakar Pariwisata Sumbar), M Zuhrizul (pegiat wisata sekaligus owner Lawang Park), Haris (Master Branding), Bundo Wati (pegiat pariwisata) dan Adrian Tuswandi (kritikus) di Longe Cafe Hotel Pangerans Beach, mengungkap rencana wisata premium Sumbar itu.

Talamau.Pasaman Barat (foto: dok/dispar)

“Paradigma baru pariwisata adalah peralihan dari wisata massal (mass tourism) menjadi wisata berkualitas (quality tourism), utamanya untuk meningkatkan jumlah kunjungan, lama tinggal dan belanja wisatawan yang akan di terima langsung masyarakat di sekitar objek,” ujar Novrial memulai bicara besar rencananya.

Menurut Kadispar Sumbar ini daerah dengan potensi wisata yang komplek.

Singkarak (foto: dok/dispar)

“Salah satu potensi Sumbar adalah Geopark yang sudah menjadi substansi dalam RIPKP Sumbar 2014 – 2025 dan RPJMD Tekhnokratik 2021 – 2026, serta sudah mendapatkan dukungan dan Menparekraf saat bertemu dengan Gubernur Sumbar di Jakarta tanggal 4 Februari 2021,”ujarnya.

Sumbar saat ini kata Novrial memiliki tiga Geopark Nasional, Maninjau – Sianok, Sawahlunto dan Silokek.

Silokek (foto: dok/dispar)

“Ada empat calon Geopark Nasional lagi yaitu, Talamau, Harau, Singkarak, dan Solok Selatan, ke empat calon itu, Insya Allah tahun ini kita ajukan menjadi satu paket pengajuan menjadi Unesco Global Geopark (UGG), dokumen pengajuan ke UGG sedang disusun oleh Dispar Sumbar dengan melibatkan akademisi, pegiat pariwisata dan insan media seperti JPS,”ujar Novrial.

Tujuh goepark di Sumbar ini kata Novrial nantinya akan mempunyai spesifikasi dan keunikan masing-masing.

Gunung Talamau dengan 13 telaganya, Maninjau yang merupakan kawah Gunung vulkanik tua Sitinjau, Sianok dan Harau dengan dinding lembah yang indah akibat pergeseran kerak bumi,

“Singkarak yang merupakan pusat patahan simangko, Talang dengan panorama kelas dunia dengan view lima danau. Saawahlunto dan Silokek dengan batuan geologi langka, unik dan variatif, serta gua batu kapal di Solok Selatan yang mempesona,” ujarnya.

Talang demgan view lima.danau. (foto: dok/dispar)

Wisatawan mancanegara dan minat khusus kata Novrial akan mempunyai pilihan destinasi dan objek yang pasti tidak akan ada di negaranya.

“Tujuh Geopark itu jika dipersiapkan dengan baik akan mengangkat nama Sumatera Barat menjadi destinasi kelas dunia yang diperhitungkan,” ujarnya.

Ketujuh geopark diusulkan ke Unesco itu bernama Geopark Ranah Minang (GRM).

“Masuk indikator penilaian Unesco karena GRM mengangkat tema “Bukti Patahan Besar Sumatra” atau the Great Sumatra Fault,”ujar Novrial.

Pegiat Pariwisata M Zuhrizul merespon GRM yang punya georpark site (geo-site) Tapi untuk menembus pengakuan Unesco semua pihak harus bahu membahu.

“Penilaian Unesco itu mudah tapi kadang sulit, bisa saja ke.murid sekolah dasar mereka menanyakan tahu apa itu geopark? atau analisanya bagaimana kelestarian alam dan korelasi kesejahteraan masyarakat di georpark,” ujar Zuhrizul.

Harau (foto: dok/dispar)

Sementara Anggota DPRD Sumbar HM Nurnas mengatakan rencana besar Novrial itu sesuatu yang sangat mungkin terujud.

“Saya katakan GRM bisa, tapi melihat komitmen daerah di Sumbar memang butuh kerja keras, sinergisitas dan intgeralitas antar kota dan kabupaten masih jauh panggang dari api,” ujar HM Nurnas.

Akademisi Unand Sari Lenggogeni menilai rencana Dispar Sumbar, itu sebenarnya yang dicari turis.

“Tapi fakta dan data apa, justru miris hanya ada dua kota dari 19 kota dan kabupaten di Sumbar RPJM-nya memasukan pariwisata, ini tantangan kita semua. Termasuk.kawan di pers, mesti ‘manggguah’ ketidak sinkronan RPJM.antar daerah, itu kalau kita mau menjadikan pariwisata triger pertumbuhan ekonomi Sumbar,” ujar Sari.

Sianok (foto: dok/dispar)

Kadispar Pariaman Marhen mengatakan ego sektoral harus distop.

“Kadispar Sumbar harus bisa.memainkan peran selaku pembantu gubernur dan gubernur adalah wakil pemerintah pusat di daerah untuk hentikan ego sektoral itu, dan ayo bersinergi melakukan kampanye pariwisata tersutuktur, sistemik dan masive,” ujar Marhen.(rilis: jps)