Kok Stok Oksigen Habis, PSI Sumbar : Bantuan Pak Presiden Kemarin Diapaim

oleh -817 views
oleh
Sekretaria PSI Sumbar Rizki pertanyakan bantuan presiden ke gubernur dikemanakan, kok daerah menjerit oksigen kosong, Minggu 15/8-2021. (foto: dok/ psisb)

Padang,— Miris, penangana hulu berantakan Prokes Covid-19 dianggap sepele pakai masker pun pada ogah. Faktanya hari ini rumah sakit yang menjadi garda terkahir  menangani covid-19 di hilir pun menjerit oksigen habis.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumbar lewat keterangam pers mengungkap stok oksigen rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 di Bukittinggi, Sumatera Barat, sudah habis sejak Kamis 12/8-2021 malam.


Tenaga kesehatan yang merawat pasien covid-19 mulai kewalahan bekerja, karena keterbatasan stok oksigen tersebut.

Saat ini, ada empat rumah sakit pemerintah yang melayani pasien Covid-19 di Bukittinggi, yaitu RS Ahmad Muchtar, RSUD, RS Otak dan RS Tentara. Selain itu ada juga RS Madina untuk yang swasta. Stok oksigennya sudah habis saat ini.

PSI Sumbar mempertanyakan bantuan yang diberikan Presiden, Panglima TNI serta sejumlah pihak lainnya. Sebagai mana kita ketahui beberapa waktu lalu presiden Jokowi menelpon Gubernur Sumbar dan mengirimkan bantuan konsentrator oksigen untuk sumbar.

“Ke mana bantuan konsentrator oksigen yang datang itu. Apakah masih disimpan? kok stok oksogen habis?, ” tanya Sekreatris DPW PSI Sumbar Nofria Atma Rizki,  Minggu 15/8-2021.

PSI Sumbar kata Rizkimeminta agar bantuan tersebut segera didistribusikan agar bisa membantu kelangkaan stok oksigen di sejumlah daerah di Sumbar.

“Gubernur jangan loyo. Harus segera ambil langkah cepat. Telepon presiden tersebut jangan direspon dengan sumringah saja. Harus diikuti dengan tindakan cepat. Daerah sudah menjerit, ” ujar Rizki.

Gubernur Kata Rrizki harus turun cek kesiapan rumah sakit di daerah-daerah. Jangan sampai rumah sakit tidak menerima pasien karena stok oksigen habis atau perlengkapan lainnya tidak ada.

“Kasihan masyarakat kita pak Gubernur,” ujsr Rizki.

Hari ini chat  Wako Bukittinggi Erman Safar berlinang air mata dan minta tolong karena dua hari lagi distributor atau vendor oksigen tidak menjamin suplai oksogen ke Bukittinggi.

Tapi sekali lagi, ini akibat dari ketakpatuhan memakai Prokes Covid-19, habis oksigen karena pasien covid meledak akibat penanganan hulu di masa pandemi covid-19 berantakan. (rls: psisb/own)