Konflik Duo Politisi Senayan, Komen WAG ‘…Kalau Ditembak…’, Datuak Febby: Saling Memaafkan Kuncinya

oleh -596 views
oleh
596 views
Soal Andre Rosiade dan Nevi Zuairina, Ketua PKB Sumbar Febby Dt Bangso katakan penyelesaiannya adalah saling memaafkan, Senin 16/12 (foto: dok/ fdbcenter)

Jakarta,—Heboh komen WhatsApp Group dengan kata kata …kalau ditembak… telah memenuhi ranah berita baik nasional maupun Sumbar dengan beragam versinya.

Wajar jadi trending topic dan heboh dibanyak media sosial karena melibatkan politisi fenomenal Anggota DPR RI dan kini Ketua Gerindra Sumbar Andre Rosiade dengan Anggota DPR RI yang juga istri Gubernur Sumbar Nevi Zuairina.

Ketua DPW PKB Sumbsr H Febby Dt Bangso (FDB) menawarkan ajakan bersahaja untuk akhiri konflik ulah percakapan di WhatsApp Group tersebut, apalagi yang berkisruh itu dua wakil rakyat asal Sumbar.

“Saya berharap sekaligus mengajak Andre Rosiade dan Nevi Zuairina akhiri kisruh tersebut lewat dua kata yakni saling memaafkan,”ujar FDB baru Senin 16/12 sampai.di Jakarta.

Tapi kalau soal interpelasi kunjungan luarnegeri Gubernur Sumbar silahkan saja, karena itu prosedur konstitusionil dimiliki wakil rakyat (DPRD Sumbar, red).

Menurut FDB kisruh yang meruyak di media sosial soal komen Nevi Zuairina di sebuah group whatsapp terkait kalau ditembak mati bla-bla-bla sehingga viral dan menjadi konsumsi publik lewat media massa mainstream, Datuak Febby bisa memaklumi apa yang dirasakan dua politisi dari Sumbar.

“Kalau Bung Andre merasa tidak ada masalah dengan Bu Nevi dan saya juga yakin,  itu salah ketik saja (typo) karena Bu Nevi terbawa perasaan,”ujar Febby biasa disapa FDB di kalangan elite PKB nasional

Kunci mencairkan soal Andre dan Nevi kata FDB saling memaafkan. Karena kalau diteruskan ke ranah hukum akan melebar kemana-mana pembahasannya apa lagi menjelang Pilkada serentak 2020.

“Dan saya yakin selaku mantan aktivis Bung Andre malulah berusan dengan ibu-ibu. Dan Bu Nevi juga tak ada salah meminta maaf dari pada digoreng terus,”ujar Febby.

Tapi seperti dikatakan FDB di atas, kalau Andre dengan Partai Gerindra menginisiasi interplasi, maka PKB Sumbar sangat menghormati hal tersebut, karena itu kata Febby proses legal dan konstitusionil.

“Pesan dari kisruh dua politisi Minangkabau, bagi saya dan semua orang mungkin adalah pelajaran bermedia sosial, walau suasana hati dan emosi seperti apapun harus menjaga jari agar tidak salah ketik,”ujar Febby Dt Bangso. (rilis: fdbcenter)