Konflik Rohingya, Badko HMI Sumbar Desak Cabut Hadiah Nobel Aung San Syu Ki

oleh -706 views
oleh
706 views
Badko HMI Sumbar kecam pembantaian etnis muslim di Rohingya Myanmar, Kamis 31/8 di Padang.
Badko HMI Sumbar kecam pembantaian etnis muslim di Rohingya Myanmar, Kamis 31/8 di Padang.

Merdeka,—Badko HMI Sumbar mendesak Komite Nobel di Oslo mencabut Hadiah Nobel kepada Aung Saan Syu Ki.

Desakan ini terkait konflik Rohingya Myanmar yakni pembantaian ummat Islam di sana, sebagaimana disampaikan dalam pernyatan sikap Badko HMI Sumbar, Kamis 31/8 di Padang.

HMI Sumbar  turut berduka dan mengecam atas terjadinya kasus pembantaian etnis muslim Rohingya yang terjadi di negara bagian Rakhine Miyammar.

“HMI Sumbar menilai serangan yang dilakukan secara membabi buta oleh aparat Miyanmar kepada masyarakat, baik perempuan, anak-anak bahkan balita, dan orang tua merupakan tindakan terorisme yang tidak bisa diterima oleh akal sehat, hati dan mesti dilawan,”ujar Ketua Umum Badko HMI Sumbar Tomi Farto Habibi.

Menurut data didapat HMI Sumbar akibat pembantaain etnis muslim di Rohingya, sudah 5 ribu warga mengungsi ke Bangladesh dan sudah 100 orang masyarakat sipil tewas dibantai.

“Kami  meminta Pemerintah RI untuk lebih tegas di dunia Internasional dalam menyikapi kasus pembantaian etnis muslim Rohingya di Rakhine Myammar itu,”ujarnya didampingi Sekum Badko HMI Wendi Juli.

Menurut Tomi, Indonesia harus proaktif melakukan tekanan kepada pemerintah Minyanmar, sebab sudah berulang-ulang kali serangan biadab terhadap ummat Islam Rohinya terjadi, namun terkesan pemerintah miyanmar smenutup-nutupinya dengan alasan yang tidak masuk akal.

“HMI Sumbar meminta kepada Dewan HAM PBB untuk tidak membisu dan pura-pura tidak tahu dengan kebiaadaban kemanusiaan yang terjadi di Miyammar,”ujarnya.

Dan Dewan HAM PBB harus menekan Myanmar agar bisa mematuhi Piagam PBB tentang kebebasan beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.

“Juga medesak Komite Nobel di Oslo untuk mencabut penghargaian nobel pendamian kepada Aung san Suu kyi atas diamnya terhadap kasus pembantai di Rakhine Myanmar,”ujarnya.

Terkahir, HMI Sumbar meminta pemerintah Myanmar menghentikan semua tindakan kekerasan terhadap etnis Rohingya sekarang juga.

“Apalagi besok adalah hari Raya idul Adha di mana semua umat Islam merayakannya sebagai hari kemenangan,”ujarnya.

Badko HMI Sumbar, mengajak seluruh ummat beragama di Indonesia, terkhusus di Sumbar untuk tidak terpancing ke dalam issu konflik keagamaan.

“Karena sejatinya tidak ada satupun agama yang mengajarkan kebencian dan pembantaian kepada sesama manusia,”ujar Tomi. (rilise-afrinaldi).