Konsumen Berhak Kritis terhadap Produk yang Beredar

oleh -121 views
oleh
121 views
Anggota DPRD Partai Golkar. Lazuardi ajak konsumen di Agam ktotis dan cerdas terhadap produk dipasaran, Minggu 10/4-2022. (dok)/deko)

Lubuk Basung – Anggota DPRD Provinsi Sumbar Lazuardi Erman, SH , dari Komisi II selenggarakan Sosialisasi Perda No 21 Tahun 2018 tentang Perlindungan Konsumen.

Kegiatan dihadiri oleh segenap masyarakat Agam dari berbagai latarbelakang konsumen dan para pelaku UMKM di Kab. Agam, Ahad 10 april 2022.

“Bapak-ibu perlu memahami peraturan daerah ini supaya bapak-ibu mengerti akan hak perlindungan sebagai konsumen, serta dapat berhati-hati terhadap produk berbahaya yang beredar” tegas Lazuardi dalam acara silaturahmi dan berbuka bersama rangka sosialisasi PERDA no 21 tahn 2018.

Lazuardi menegaskan konsumen punya hak, konsuken tak menerima saja prodzk ynag dijual dipasaran.

“Kritis saja kalaz tak ada tanggal kadaluarsanya tanyakan dna jangan beli,” ujar Lazuardi.

Dalam acara ini Lazuardi menjelaskan poin-poin penting yang terkandung dalam PERDA no 21 tahun 2018. Sehingga peserta sosialisasi dapat memahami dengan cermat garis besar hak dan kewajiban konsumen maupun pelaku usaha UMKM.

“Maksud penyelenggaraan perlindungan konsumen adalah Segala upaya untuk memberikan hak dan kewajiban kepada konsumen, sederhanya mengatur perlindungan konsumen” terang Lazuardi Erman, SH.

Sebagai anggota DPRD Sumbar Lazuardi menghimbau pelaku UMKM dan konsumen untuk sadar akan pentingnya peran mereka dalam penegakan PERDA ini.

“Perda ini adalah perda yang sangat berkaitan erat dengan bapak dan ibu sekalian sebab menyangkut label kadaluarsa sebuah produk, sebagai bentuk pengawasan terhadap barang-barang dari produsen” ujar Lazuardi Erman, SH. menerangkan sudut penting dari memahami PERDA ini.

Kemudian disebutkan konsumen memiliki hak atas kejelasan produk, harus terukur higeinisitas dan menjadi kewajiban bagi pemerintah daerah untuk memenuhi hak tersebut adalah contoh kecil dari penerapan perda no 21 tahun 2018.

Pemaparan itu dilanjutkan dengan masukan kepada pemerintah daerah “Pemerintah perlu melaksanakan operasi pasar guna memantau kesediaan dan kelayakan edar dari barang-barang yang beredar”. Jelas anggota komisi 2 DPRD SUMBAR ini.

Di sela penjelasan Lazuardi menghimbau Masyarakat perlu berhati-hati karena kebanyakan produk yang beredar sekarang belum terstandarisasi dengan baik, serta masih terjadi beberapa produk di nasyarakat mengandung zat berbahaya.

Apabila ditemukan produk dengan katagori tak layak edar maka PERDA ini melarang produksi maupun pengedaran produk tersebut. Maka sebuah kewajiban bagi konsumen mengadukan hal ini dan pemerintah berkewajiban untuk menindak perbuatan yang melarang hukum seperti ini. (deko/jhn)