Kontrol Orang Tua Melalui Komunikasi Terbuka dengan Anak di Perantauan

oleh -309 views
oleh
309 views
Wiwin Lestari, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNAND. (dok)

Oleh : Wiwin Lestari

Ilmu Komunikasi-Universitas Andalas

KOMUNIKASI dalam sebuah keluarga merupakan salah satu faktor terpenting guna menjaga kedekatan dan keterbukaan antara orang tua dan anak. Pada dasarnya, keluarga berperan dalam membentuk perilaku, sikap, dan kepribadian anak. Namun, pada saat sekarang ini banyak orang tua dan anaknya yang tidak tinggal bersama.

Hal tersebut dilatarbelakangi oleh tuntutan pendidikan hingga pekerjaan yang mengharuskan si anak untuk pergi merantau dan tinggal jauh dari kedua orang tua. Hal demikian nyatanya tidak menjadi alasan bagi setiap orang tua dan anak untuk tidak menjalin komunikasi yang terbuka satu sama lain.

Komunikasi terbuka ialah komunikasi di mana setiap individu mengungkapkan semua ide, pemikiran atau perasaannya secara bebas, serta tanpa adanya keraguan dan rasa takut. Melalui komunikasi terbuka, orang tua tetap mampu menjalankan fungsinya untuk dapat terus mengontrol anak-anaknya, di samping adanya batasan jarak antarkedua belah pihak.

Pada zaman sekarang ini, kita telah dimudahkan dengan kecanggihan alat telekomunikasi. Tidak ada batasan bagi setiap orang untuk tetap berkomunikasi dengan siapa pun, kapan pun, dan dimana pun.

Salah satunya dengan adanya telepon pintar atau smartphone yang menawarkan beragam fitur menarik terutama dalam melakukan komunikasi. Kemudahan mengakses aplikasi seperti WhatssApp, Telegram, ZOOM Meeting yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain baik itu via pesan singkat, pesan suara, panggilan suara, maupun panggilan video.

Dengan adanya kecanggihan smartphone inilah, setiap orang tua dan anak dapat terus saling melakukan komunikasi yang terbuka satu sama lain. Hal tersebut dapat mulai dilakukan orang tua dengan tidak hanya bertanya hal-hal sederhana saja, melainkan juga menanyakan keadaan anak ataupun menyediakan waktu untuk anak dalam mengungkapkan pendapatnya, sehingga anak akan terbiasa mengungkapkan berbagai hal yang dialami kepada orang tuanya untuk saling membuka diri dan saling mengerti satu sama lain, demi menjaga keterbukaan antara orang tua dan anak.

Komunikasi terbuka sudah sepatutnya diterapkan oleh setiap orang tua dan anak di samping adanya batasan jarak antarkedua belah pihak. Dengan memanfaatkan kecanggihan smartphone, orang tua tetap bisa menjalin komunikasi dalam rangka menjaga kedekatan dan kontrol terhadap anak-anaknya.

Melalui komunikasi yang terbuka, orang tua dan anak saling bertukar kabar, berbagi cerita kegiatan masing-masing hingga bertukar pikiran. Jarak tidak menjadi hambatan bagi setiap orangtua untuk tetap menjalankan fungsinya dalam menjaga, mengasihi, mendidik, dan mengontrol anak-anaknya, serta anak pun tetap mendapat perhatian dan kasih sayang dari orangtua mereka.(analisa)