Konversi Bank Nagari ke Syariah, Nevi Zuairina : Berkah bagi Umat Islam Sumbar

oleh -451 views
oleh
451 views
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Nevi Zuairina berharap konvensi Bank Nagari ke syariah bisa menekan gini radio Sumbar, Senin 2/12 (foto: dok/tim-nz)

Jakarta,—Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Nevi Zuairina bersyukur dan mengatakan dikonversinya Bank Nagari dari konvensional ke syariah merupakan berkah bagi umat Islam di Sumbar.

“Saya ucaokan selamat atas konversi Bank Nagari ke syariah dan hasil ini tidak lepas dari perjuangan Masyarakat Ekonomi Syari’ah (MES),”ujar Nevi Senin 2/12 di Jakarta.

Seperti diketahui RUPS {Rapat Umum Pemegang Saham ) Sabtu  30/11 mengambil keputusan strategis yaitu disetujuinya  Bank Nagari konversi menjadi Bank Syari’ah.

“Saya berharap, setelah terjadi konversi Bank Nagari menjadi Syari’ah, akan terjadi terobosan yang besar terhadap perkembangan UMKM di Sumatera Barat. Perkembangan UMKM di Sumbar dengan ada kontribusi dari Bank Nagari, akan memicu daerah lain untuk mengikuti jejak Sumatera Barat dalam pengelolaan perbankan provinsi masing-masing,”harap istri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ini.

Politisi PKS ini mengatakan, bahwa nilai-nilai adat Sumatera Barat sangat kental dengan pengaruh syariat Islam.

“Filosofi adat dengan pesan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabulloh, sudah mendarah daging pada masyarakat Sumatera Barat secara umum,”ujarnya.

Sekarang, lanjut Nevi, tinggal nilai-nilai mulia itu diimplementasikan langsung di lapangan, dan yang paling penting adalah keberkahan yang selalu diharapkan seluruh masyarakat Sumbar dengan membawa rasa aman, rasa nyaman, rasa damai menyentuh individu-individu secara umum.

Legislator Sumatera Barat ini menjelaskan, bahwa salah satu indikator keberkahan adalah ketika masyarakatnya memiliki kebahagiaan yang tidak terlalu jauh satu sama lain yang ditunjukkan dengan kecilnya gini rasio. Salah satu contoh adalah melihat situasi masyarakat di zaman Umar bin Abdul Azis yang memiliki gini rasio sangat kecil.

Untuk daerah Sumatera Barat berdasar data BPS tahun 2018, persoalan gini rasio perlu menjadi perhatian khusus. Meski pada tahun 2018 ada kenaikan di bandingkan tahun 2017, namun tingkat konsumsi masayarakat Sumbar di antara sesama penduduknya ada perbedaan yang cukup lebar. Penguatan UMKM, lanjut Nevi Zuairina akan memberikan kontribusi yang sangat baik untuk memperkecil gini rasio.

“Info yang kami dapat dari BPS menunjukkan ketimpangan di Sumatera Barat lebih baik dari propinsi lain. Saat ini Sumatera Barat berada pada posisi ke empat secara nasional pada persoalan gini rasio setelah Bangka Belitung, Kaltara dan Sumatera Utara. Saya berharap Bank Nagari yang sudah menjadi Syariah dapat lebih membantu memperkecil gini rasio di Sumbar hingga terbaik secara nasional,”ujar Nevi.(rilis: tim-nz)