Koperasi JPS Segera Garap Sektor Riil Guna Sejahterakan Anggota

oleh -203 views
oleh
203 views
Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa saat Diskusi Tigabelasan JPS di Hotel Daima, Minggu (14/6/21).(doc)

Padang–Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa menyampaikan bahwa mendirikan badan usaha dalam bentuk koperasi, tujuan utamanya tentu untuk kesejahteraan anggotanya.

Karena itu, Koperasi Konsumen Jaringan Pemred Sumbar (K2JPS) harus memanfaatkan peluang bantuan dana bergulir agar koperasi JPS lebih cepat maju dan berkembang. Namun, tentu saja sudah memiliki usaha selama dua tahun dan menunjukkan hasil positif.

“Pendirian koperasi, jelas aturannya dan berbadan hukum. Keuntungannya jelas untuk anggotanya. Beda dengan BUMNag atau BUMDes, dananya dari APBN, keuntungannya untuk nagari dan desa. Karena itu, koperasi JPS harus memanfaatkan berbagai peluang demi kesejahteraan anggotanya,” jelas Leonardy yang juga Pembina JPS dalam Diskusi Tigabelasan yang digelar JPS, di Daima Hotel Padang, Minggu (13/6/2021).

Menurut anggota DPD RI Dapil Sumbar ini, dana koperasi bisa dari simpanan wajib dan simpanan pokok anggota, dana bergulir atau hibah serta fasilitas KUR dengan penjaminan Jamkrida.

Bila hanya mengandalkan simpanan pokok dan simpanan wajib serta unit simpan pinjam saja, maka lambat mencapai kesejahteraan anggota.

“Nah, pengurus harus mengelola dana-dana ini dengan baik, benar dan transparan untuk kepentingan anggota. Pengurus koperasi harus bisa mencari terobosan agar dapat menyejahterakan anggotanya. Apalagi di kementerian dan lembaga, banyak sekali bentuk dana bergulir yang bisa dimanfaatkan,” ungkap Leonardy dalam diskusi yang juga dihadiri Danantamal II, Laksamana Pertama TNI Hargianto, Kabid Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar Dina Febriyanti dan Direktur Operasional Budiman Swalayan Faisal Zakir.

Politisi yang pernah jadi Ketua DPRD Sumbar itu mengingatkan, komitmen di internal koperasi harus diperkuat dulu sebelum memulai usaha karena sangat berpengaruh pada berhasil atau tidaknya usaha tersebut.

“Terpenting lagi harus serius dan fokus. Kalau ada modal, tapi tidak fokus dan serius, maka tidak bakal berkembang usahanya,” ingatnya.

Sebelumnya, Ketua K2JPS Saribulih menguraikan bahwa lahirnya K2JPS berawal dari keinginan bersama para pemimpin media cetak, online, televisi dan radio yang tergabung di JPS, membentuk usaha untuk menyejahterakan anggotanya. Sekaligus membantu anggota bila menemui kesulitan keuangan. Baik di masa pandemi ini maupun di masa mendatang.

“Nah, dalam rapat ulang tahun pertama itulah disepakati dua keputusan, yakni pertama membuat arisan bulanan dan kedua mendirikan koperasi. Alhamdulillah, keduanya sudah berjalan. Bahkan K2JPS sudah ada yang minjam tanpa bunga, hanya biaya administrasi saja. Dibayar di akhir bulan, selama empat bulan,” jelas Saribulih.

Sementara itu, Dina Febriyanti mengatakan bahwa semua pengurus dan anggota koperasi K2JPS harus punya komitmen dan visi yang sama dalam membesarkan usahanya agar semakin maju dan berkembang serta menyejahterakan anggotanya. Harus fokus.

“Saat ini, usaha yang bisa dikelola koperasi sangat banyak sekali, selain simpan pinjam. Semua tergantung kreativitas pengurus. Bahkan pengadaan barang dan jasa juga bisa dikelola oleh koperasi,” ungkap Dina.

Pihaknya di Dinas Koperasi Sumbar terus mendorong koperasi untuk mengembangkan sektor riil daripada hanya usaha simpan pinjam.

“Mengembangkan usaha di sektor riil, akan membuat koperasi jauh lebih cepat maju dan mencapai target utama yaitu menyejahterakan anggotanya daripada hanya usaha simpan pinjam. Untuk tahap awal, cukup dua usaha saja dulu. Terpenting yang mengelolanya harus fokus,” jelas Dina.

Selain dari iuran wajib dan pokok, Leonardy dan Dina menyampaikan bahwa K2JPS untuk tahap awal bisa memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR), CSR dan penyertaan modal.

Sementara itu, Danlantamal II Laksamana Pertama TNI Hargianto berbagi pengalaman dalam pengelolaan usaha kemitraan dan koperasi, seperti usaha sapi kurban dan budidaya kerapu.

Hargianto menceritakan usaha sapi kurban yang sudah dijalankannya selama 10 tahun mulai dari pangkat kolonel sampai saat ini Laksamana Pertama. “Ini peluang yang sangat menjanjikan di Sumbar karena masyarakat kita biasanya berkurban dengan sapi, jarang berkurban dengan kambing. Jadi penjualan sapi bisa meraih keuntungan yang tinggi,” katanya.

Menurutnya, usaha sapi kurban itu sangat menguntungkan. Sapi terjual sudah mencapai 1.000 ekor. Pembelinya beragam. Presiden Jokowi, Mendagri, para jenderal, pejabat negara dan masyarakat menjadi pelanggan sapi kurban yang dijualnya.

“Kita sediakan tempat, peternak lah yang datang membawa sapi yang mau dijual. Tempat yang dicari adalah tempat yang dekat dengan pangan dan spot-spot penjualan. Marketnya jelas,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional Budiman Swalayan mengapresiasi adanya koperasi konsumen JPS. Bahkan, pihaknya siap bermitra dengan K2JPS jika ada rencana untuk mengembangkan usaha minimarket.

“Kita punya program mitra Budiman Swalayan. Syaratnya ada lahan 100 sampai 500 meter, kita siap bekerja sama menyiapkan manajemen dan barang untuk usaha tersebut. Sistemnya bagi hasil setelah modal kita kembali,” katanya.(ril/rel)