Kopi Arbika Diburu Penikmat Kopi Dunia, Kini Ada di Tonang Pasaman

oleh -1,788 views
oleh
1,788 views
Biji Kopi Arabica ketika jadi kopi diburu penikmat kopi dunia. Kini tumbuh subur di Tonang Lubuk Sikaping. (foto: dok/ical)

Pasaman,,— Penikmat kopi sejati di dunia kini banyak memburu kopi arabika. Kopi ini dipercaya punya  sejarahnya, tanaman coffee arabica yang tumbuh di daerah Ethiopia dan kemudian dibawa para pedagang yang ada di Arab ke Yaman.

Banyak orang menganggap jika kopi arabika merupakan minuman penyegar bagi tubuh yang dapat membangkitkan semangat saat santai, sebelum maupun saat sedang melakukan aktivitas.

Meskipun jenis kopi yang ada di pasaran dunia bukan saja kopi arabika, namun jenis kopi satu ini tetap menjadi kopi incaran banyak orang, karena dianggap sebagai kopi yang memiliki aroma serta rasa yang berbeda. Sehingga wajar saja bila jenis kopi ini menjadi kopi favorit banyak orang.

Allhamdulillah, kopi yang diburu penikmat kopi dunia itu bisa tumbuh subur di Kaki Gunung Pasaman, tepatnya daerah Tonang Lubuk Sikaping Pasaman, daerah ini terkenal bersuhu udara dingin, sekaligus penyangga Lubuk Sikaping juga merupakan Kota Hujan Tonang karena berada  di atas 1300 dpl membuat tanaman kopi ini subur degan rasa khasnya.

Kopi Arabika memiliki ciri khas yang membuatnya diincar penikmat kopi dunia.. Mau tahu apa saja yang menjadi ciri khas dari kopi yang satu ini? Berikut penjelasannya:

Pohon arabika mempunyai perakaran yang cukup dangkal yaitu kurang lebih 30 cm dari permukaan tanah. Pohon Arabika ini memiliki bunga yang tumbuh dari bagian mata tuas serta terletak di ketiak daun dan untuk bunga menyerbuk dengan sendirinya. Pohon ini memiliki buah yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan tanaman kopi yang lainnya. Pohon ini dapat tumbuh hingga lima meter apabila tidak dipangkas.

Dari ciri-ciri di atas tentu sudah tidak Selain itu kopi jenis ini memiliki ciri paling menonjol jika dibandingkan dengan tanaman kopi yang lainnya.
Saat ini, banyak pabrikan kopi yang mengemas kopi arabika dalam bentuk sashet, meskipun hal ini tidak menjadi pilihan favorit bagi para penikmat kopi sejati. Mereka tetap dengan tradisi manual, menyeduh kopi dengan serangkaian cara yang menghibur.

Adapun kopi arabika yang dijual dalam bentuk bungkusan, gampang diperoleh di warung, toko, pasar maupun supermarket dan di toko online.

Artinya, kini kopi bukan lah sekadar minuman untuk teman begadang saja. Tapi kopi juga dapat menjadi suguhan untuk tamu untuk mengakrabkan suasana.

Pasaman dulu dikenal dengan Kopi Talu, di zaman penjajahan, kini sudah hampir terlupakan. Kini Kopi Pasaman mulai dikenal kembali sampai pulau Jawa,  Sumatera.

Sekda Pasaman Maraondak ketiga menjelaskan Kopi Pasaman menjanjikan apalagi Maraondak sebelumnya berhasil bina kelompok tani di Madina yang hasilkan Kopi Mandahiling, beberapa waktu lalu pernah dicicipi Presiden Joko Widodo.

“Untuk mempedalamcara kelola dan mengemas Kopi Pasaman, kita dan petani kopi berencana Wajar kata lakukan studi tiru ke Madina,”ujarnya.(ical/google)