KPU Gelar Sosialisasi Pemutakhiran Data Pemilih

oleh -788 views
oleh
788 views
KPU Sumbar gelar sosialisasi pemutakhiran data pemilih Pemilu 2019 dengan berbagai pemangku kepentingan, Rabu 11/7 di Padang (foto: wanteha)

Padang,—Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar mengakui kalau daftar pemilih merupakan kunci suksesnya Pemilu 2019 berintegritas.

“Sosialiaaai pemutakhiran data pemilih kepada berbagai kalangan pemangku kepentingan sangat urgen untuk mengupgrading Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019,”ujar Ketua KPU Sumbar Amnasmen pada sosialisasi pemutakhiran data pemilih di Whiz Hotel Khatib Sulaiman Padang, Rabu 11/7.

Sosialisasi dihadiri berbagai stakeholder yang khusus diundang KPU Sumbar, tentu berharap menjadi corong kepada masyarakat luas.

Tampak hadir perwakilan pemangku kepentingan di Sumbar seperti wakil , pemerintahan, Ormas, LSM, LBH, BEM, Penggiat Media Sosial dan wartawan.

“KPU setiap tahapan Pemilu selalu melakukan kerjasama dengan masyarakat, terkait DPT mestinya saat ini sudah harus diproses sampai ke tinggkat RW dan RT dan akan final sebelum Pemilu 2019,”ujar Amnasmen didampingi Komisioner KPU Sumbar lainnya, Nova Indra membidangi divisi Program dan Data serta Gebril Daulay msmbidangi SDM dan Partisipasi Masyarakat (Parmas)

Nova Indra mengatakan dari pengalaman Pilkada 2018 pada empat kota di Sumbar, soal partisipasi sudah mengalami kenaikan dibandingkan pada 2013 lalu.

“Pemilu pada 2019 KPU akan menggunakan data DPT pada pilkada 2018 ditambah dengan pemilh yang tak terdaftar (Suket) serta pemilih pemula yang baru, tentu ini makin meningkatkan angka partisipatif,”ujar Nova.

Seperti Pilkada Padang kemarin ada sekitar 8000 pemilih yang tidak terdaftar di DPT hanya menggunakan surat keterangan (Suket) untuk bisa memilih, diharapkan pemilu 2019 sudah tidak terjadi lagi.

“Tentunya KPU bekerjasama dengan Dukcapil, untuk mengetahui data pemilih, yang sudah meninggal atau pindah dan lainya,” ujar Nova Indra.

Sedangkan Gebril Daulay mengatakan diperlukannya kerjasama antara KPU dengan berbagai pihak untuk melakukan sosialisasi hingga tingkat terbawah sehingga bisa masyarakat mengenali dan mengetahu calon yang akan dipilih serta dirinya sudah terdaftar di DPT.

“Data survei tahun 2014 menyebutkan sekitar 60 persen ditingkat masyarakat masih belum begitu tahu tentang sosialisasi yang dilakukan KPU tentang Pemilu,”ujarnya.

Ada dua indikator tahapan Pemilu yaitu kontestan peserta pemilu dan partisipasi dari masyarakat.

“Dari sosialisi di berbagai kalangan tentu KPU berharap para stakeholder publik bisa membantu meningkatkan partisipasi di masyarakat seperti Ormas, LSM, Penggiat Medsos, dan Wartawan serta lainya,”ujar Gebril.(wanteha)