Lambat tapi Pasti, Lahan Proyek Tol Padang-Sicincin Baru Terealisasi 10,97 Persen

oleh -320 views
oleh
320 views
FGD Jalan Tol Sumbar digelsr Padeks Group, ungkap kendala soal pembebasan lahan ulayat, Kamis 4/2 (foto: dok)

Padang,—Persoalan pembebasan lahan menjadi kendala utama lambatnya pengerjaan proyek jalan tol Padang-Sicincin-Kapalohilalang sepanjang 36,6 kilometer. Hampir sebagian besar lahan merupakan tanah ulayat.

Padahal Presiden Joko Widodo tiga tahun lalu meresmikan pembangunannya. Tapi progres pembebasan lahan jalan tol ini baru mencapai 10,97 persen atau sekitar 5,07 kilometer.

“Kalau untuk progres konstruksi baru mencapai 38,206 persen. Kalau untuk pengerjaan konstruksi ini kita tidak ada hambatan berarti,” ujar Pimpinan PT Hutama Karya Sumbar, Marthen Robert Singal dalam Focus Group Discussion (FGD) Sesi I yang diadakan Padang Ekspres Group di Adinegoro Room Graha Pena Padang, Kamis 4/2 dalam rangkaian Hari Pers Nasional Tahun 2021.

FGD mengusung tema “Solusi Percepatan Pembangunan Tol sebagai Infrastruktur Strategis Nasional di Sumbar”.

Marthen Robert menyebut, jalan tol ini ditargetkan beroperasi tahun 2022. Namun menurutnya, syaratnya proses pembebasan lahan tuntas awal tahun ini.

“Kalau persoalan lahan tuntas di awal semester 2021 ini, maka kami bisa bekerja secara frontal dan cepat,” jelasnya.

Saat ini katanya sudah selesai dilakukan beberapa tahapan mulai dari tahap inventarisasi kepemilikan lahan, kemudian tahap pengukuran. “Yang belum itu adalah tahap administrasi,” ujarnya.

Kata Marthen kendala penuntasan jalan tol ini terletak pada persoalan pembebasan lahan karena hampir sebagian besar lahan yang dilewati merupakan tanah ulayat.

“Tanah di Sumbar itu ada kekuatannya. Karena hampir 80 persen adalah tanah ulayat,” sebutnya. (rilis: padeks/heri)