LLC Team Lakukan Terobosan Revolusioner Obati Kanker Paru-Paru

oleh -1,018 views
oleh
1,018 views
Ini Mahasiswa UNAND di LLC Team. (dok)

MAHASISWA Program Studi Ilmu Biomedis dan Kedokteran Universitas Andalas (UNAND) kembali berinovasi yang diakui Dirjen Dikti Kemendibud pada  Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2023, mereka menciptakan terobosan revolusioner dalam dunia medis.

Mereka mengembangkan terapi multi target menggunakan limbah buangan tinta cumi-cumi (Loligo duvauceli) yang efektif dalam menghambat progesivitas pertumbuhan kanker paru-paru, ditinjau dari studi in silico dan in vitro.

Riset ini merupakan hasil kolaborasi tim mahasiswa UNAND yang disupervisi Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc sebagai Dosen Pendamping.

Sedangkan Tim Loligo Lung Cancer (LLC Team) terdiri dari Ismail (Ilmu Biomedis) sebagai Ketua Tim, dan anggota yang terdiri dari Dio Kurniawan (Ilmu Biomedis), Ahmad Rafi (Ilmu Biomedis), Onessy Regina Rustan (Ilmu Biomedis), dan Salsabilla Al Khanza (Kedokteran).

Diketahui, insiden kanker paru-paru di Indonesia pada tahun 2020 tercatat sebanyak 34.783 kasus atau setara 8,8% dari keseluruhan kasus kanker yang menunjukkan bahwa karsinoma paru termasuk dalam urutan 3 besar jenis karsinoma terbanyak di Indonesia, setelah kanker payudara dan kanker serviks.

Cumi-cumi biasanya digunakan untuk kebutuhan konsumsi, tintanya seringkali tidak dimanfaatkan yang berakibat pada penumpukan limbah.

Padahal, limbah tinta cumi-cumi ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan salah satu agen terapi.

Hal ini karena pada limbah tinta cumi-cumi (Loligo duvauceli) mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, terpenoid, alkaloid, saponin, tanin, melanin dan lainnya yang berkhasiat sebagai antibakteri, antioksidan, antiinflamasi, antialergi dan antikanker (Jeyasanta and Patterson, 2019).

Senyawa aktif dalam tinta cumi-cumi berpotensi besar untuk dimanfaatkan sebagai kandidat agen antikanker baru.

Melalui analisis molecular docking, empat dari lima senyawa yang teridentifikasi dalam ekstrak tinta cumi-cuni menunjukkan afinitas pengikatan yang kuat serta interaksi protein-ligan yang sesuai terhadap protein yang terkait dengan kanker paru-paru, seperti EGFR, EML4-ALK, KIF5B-RET, dan K-RAS.

Selain itu, evaluasi in vitro pada cell line A549 kanker paru-paru menunjukkan bahwa ekstrak tinta cumi memiliki IC50 yang lebih rendah (konsentrasi yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan sel sebesar 50%) dibandingkan dengan obat kemoterapi standar doxorubicin, yang menunjukkan potensinya sebagai agen kemopreventif yang efektif.

Pentingnya penelitian ini tidak hanya dalam konteks pengobatan kanker paru-paru tetapi juga sebagai contoh nyata bagaimana sumber daya alam lokal, seperti limbah tinta cumi-cumi yang sebelumnya dianggap sebagai masalah lingkungan, kini menjadi bahan berharga yang dapat dimanfaatkan secara efisien untuk tujuan medis.

Dosen pendamping riset, Dr. dr. Andani Eka Putra, M.sc, mengungkapkan kebanggaannya terhadap pencapaian mahasiswa UNAND ini.

“Ini adalah langkah besar dalam pengembangan terapi kanker yang lebih tepat sasaran dan rendah efek samping. Kolaborasi antara ilmu biomedis dan pemanfaatan limbah tinta cumi-cumi membuka peluang baru untuk inovasi medis di masa depan,” ujarnya.

Dalam upaya mengatasi keterbatasan terapi kanker saat ini, mahasiswa UNAND menggabungkan pengetahuan ilmu Biomedis dan Kedokteran dengan sumber daya alam yang terbarukan.

Limbah tinta cumi-cumi, yang sebelumnya dianggap sebagai masalah lingkungan, kini menjadi bahan yang berharga dalam terapi multitarget untuk kanker paru-paru.

Ketua Program Studi Ilmu Biomedis Program Sarjana FK UNAND, Dr. Dessy Arisanty, M.Sc, menegaskan komitmen Prodi dalam mendukung riset dan inovasi mahasiswa.

“Proyek ini mencerminkan dedikasi mahasiswa kami dan kemampuan ilmiah mereka dalam menghadirkan solusi untuk tantangan medis yang kompleks. Kami berharap temuan ini dapat menjadi landasan untuk penelitian lebih lanjut dan aplikasi klinis yang lebih luas,” katanya.

Dengan terobosan ini, mahasiswa UNAND membuktikan bahwa potensi inovasi dalam dunia biomedis tidak terbatas. Inovasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efektivitas pengobatan kanker paru-paru tetapi juga memberikan solusi terhadap permasalahan lingkungan dengan mendaur ulang limbah tinta cumi-cumi. (analisa)