Padang— Perempuan dalam politik terutama Caleg-Caleg yang bertarung untuk Pemilu 2024 mendatang tidak boleh hanya sebagai penumpang biduk kehilir, namun harus memiliki roh perjuangan yang jelas. Salah satu isu utama yang harus diusung adalah kebijakan yang sensitif dan responsif Gender, Equality, Disability, Social Inclusion (GEDSi). Demikian pembicaraan mengemuka dalam kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas oleh LP2M di Hotel Mercure (Senin 30/10/2023).“Bagi kami khususnya di Partai Nasdem, perspektif rensponsif GEDSI ini sudah menjadi suatu kemestian. Semangat itu sudah ditungkan dalam konsep restorasi untuk perubahan Indonesia yang lebih baik. Jadi kita tidak sekedar menumpang biduk ke hilir, asal dapat kursi dan menang Pemilu,” ujar Ka'bati, Caleg dari Partai NasDem untuk DPDR Sumbar Dapil 1 Kota Padang yang ikut dalam kegiatan tersebut.
Dukung Perempuan masuk dunia politik dan menjadi anggota legislatif, Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) menggelar pelatihan peningkatan kapasitas calon legislatif perempuan yang akan bertarung pada Pemilu 2024 mendatang.LP2M adalah lembaga swadaya masyarakat yang bekerja tidak saja untuk melakukan perubahan dalam masyarakat tetapi juga mendorong inklusifitas disemua bidang, termasuk kesetaraan gender, sensitifitas dalam bidang politik. Demikian dikatakan Ir. Ramadhaniati, direktur lembaga yang beralamat di Jl. Gunung Semeru Kec. Padang Utara Kota Padang tersebut.
Acara pelatihan peningkatan kapasitas Caleg Perempuan yang berlangsung di Hotel Mercure, 30 Oktober 2023 itu diikuti oleh puluhan Caleg perempuan lintas partai di Sumatera Barat.“Kegiatan kita ini bertujuan untuk meningkatkan keterampila menggunakan media digital dalam kampanye politik untuk Caleg perempuan. Karena lembaga LP2M ini bukan lembaga politik maka kami berkomitmen membantu perempuan dengan cara meningkatkan kapasitasnya untuk berlaga tapi kami punya keterbatasan untuk mengkampanyekan masing-masing caleg,” tegas perempuan yang akrab dipanggil Uni Ram tersebut.
Ketua panitia pelatihan, Tanti Herida dalam kata sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat dukungan Inklusi, lembaga kemitraan Australia-Indonesia menuju masyarakat inklusi dan Komunitas Permampu.“Kami berupaya menampung dan memfasilitasi semua kawan-kawan perempuan yang terjun di dunia politik. Ini bentuk komitmen LP2M dalam memenuhi afirmasi politik perempuan yang sudah mendapat legalitas dari Negara, 30 persen keterwakilan perempuan,” tegas perempuan aktifis ini.
Madona, aktifis perempuan yang menjadi narasumber di kegiatan ini mengatakan bahwa persoalan gender, equaliti atau kesetaraan, disabilitas dan inklusi social (GEDSI) merupakan isu utama dan dasar perspektif bagi perempuan dalam bekerja memperjuangkan aspirasi masyarakat.“Isu GEDSI ini harus mendapat pengarusutamaan dalam pergerakan sehingga perjuangan ibu bapak di dunia politik tersingkronisasi dengan perjuangan Negara. Kita harus menegaskan komitmen ini. Kami titipkan lewat ibu-ibu yang insyaallah akan duduk sebagai anggota legislative nantinya,” ujar Dona.Ketua DPD KPPI Sumbar, Armiati yang juga hadir sebagai salah seorang peserta di acara tersebut mengatakan bahwa tantangan bagi Calon legis latif ini adalah kurangnya dukungan dari pihak eksekutif dan juga pengurus partai untuk perempuan.“Kita punya beban ganda untuk perjuangan ini. Untuk itu mari perkuat daya juang agar semangat ini terus tumbuh. Dukungan dari LP2M seperti ini sangat bermanfaat,” ujar uni Armiati yang diamini oleh peserta lainnya.
Selain memperdalam perspektif tentang GEDSI, acara yang berlangsung sehari penuh ini juga diisi dengan pelatihan menggunakan media digital untuk promosi dan branding program-program yang disampaikan oleh Mukhtar Syafi’i seorang social media specialist.***
Editor : Adrian Tuswandi, SH