LPPM Unand di Nagari Talang Anau Berkelanjutan Kembangkan Pengelolaan Wisata

oleh -261 views
oleh
261 views
LPPM Unnad terus berdayakan Pokdarwis Tanang Anau Limapuluh Kota. (dok)

Limapuluh Kota —- LPPM Unand di Nagari Talang Anau lakukan pemberdayaan berkelanjutan tentang pengembangan objek pariwisata di nagari tersebut.

Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada Kamis 25 November 2021 bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan dan pengembangan objek objek wisata yang ada di Nagari Talang Anau.

Objek wisata yang bisa dikelola dan dikembangkan di Nagari Talang Anau diantaranya objek wisata sejarah Talempong Batu, objek agrowisata kebun jeruk manis, objek wisata alam perkemahan dan objek wisata religi pondok tahfiz.

Kegiatan dihadiri oleh seluruh perangkat nagari, aparatur pemerintah nagari, ketua Bamus, KAN, MUNA, POKDARWIS dan pemuda. Kegiatan ini dilakukan di aula Kantor Wali Nagari Talang Anau bersama tim pengabdian Universitas Andalas di antaranya Dr. Roni Ekha Putera, dan Lusi Puspika Sari, S.IP, M.IP.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 14.00 Wib- 17.00 Wib dimoderatori Andre Gunawan dan dibuka Wali Nagari Talang Anau,

Rahman, mengungkapkan kegiatan ini diadakan dengan harapan mampu meningkatkan pengelolaan wisata yang ada di Nagari Talang Anau.

“Kami mempunyai satu asset yang sangat menarik yang satu satunya hanya ada di nagari kami ini, yaitu telempong batu, di samping itu kami juga mempunyai hasil pertanian seperti gula aren dan jeruk manis, sampai sekarang kami hanya sebagai penghasil mentahnya saja, dengan kegiatan ini kami harapkan ada pembinaan untuk mengolah hasil pertanian ini. Sehingga meningkatkan hasil pendapatan percapita masyarakat, “ujar Rahman.

Dr. Roni Ekha Putera, selaku ketua tim pengabdian, menyampaikan tujuan dan maksud diadakan pengabdian dalam tiga tahun ini.

” Ini kegiatan ketiga di sini, harapan sebesarnya tim pengabdian mampu memenuhi harapan yang ditompangkan bapak ibu dari nagari Taang Anau,”ujar Dr Roni.

Dr. Indraddin dengan menyampaikan beberapa materi terkait pengembangan dan pengelolaan objek wisata melalui Pokdarwis.

“Untuk meningkatkan minat pengunjung terhadap wisata di sini, maka Pokdarwis harus memahami 3 point apa yang dicari pegunjung, pertama apa yang dilihat, kedua apa yang dimakan, dan ketiga apa yang dibawa pulang,” ujarnya.

3 hal ini harus diperhatikan khusus, pengunjung harus dimanjakan atas apa yang akan mereka lihat lalu apa yang mereka makan, dan buah tangan apa yang bisa pengunjung bawa pulang.

“Pokdarwis merupakan kelembagaan di tingkat masyarakat yang anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai penggerak dalam mendukung terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan serta terwujudnya sapta pesona dalam meningkatkan pembangunan daerah melalui kepariwisataan dan manfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar,”ujar Dr Indraddin.

Upaya untuk mengembangkan destinasi wisata tersebut bisa terwujud di antaranya masyarakat menyadari peran dan tanggung jawabnya sebagai tuan rumah (host) yang baik bagi tamu atau wisatawan yang berkunjung untuk mewujudkan lingkungan dan suasana yang kondusif sebagaimana tertuang dalam slogan Sapta Pesona.

Masyarakat menyadari hak dan kebutuhannya untuk menjadi pelaku wisata atau wisatawan untuk melakukan perjalanan ke suatu daerah tujuan wisata, sebagai wujud kebutuhan dasar untuk berekreasi maupun khususnya dalam mengenal dan mencintai tanah air.

Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh peserta dengan narasumber, diantaranya Zainul Fachri selaku ketua pokdarwis Nagari Talang Anau menyatakan Pokdarwis talang anau masih tergolong baru, potensi wisata sudah ada, namun kami kekurangan aksi, di samping itu pengembangan wisata yang ada hanya dibebankan kepada pokdarwis, masyarakat terlihat tidak mendukung, jadi membuat pokdarwis kurang bersemangat juga.

Tanggapan langsung dari pemateri Dr. Indraddin bahhwa solusi permasalahan ini , langkah pertama samakan preferensi dalam keanggotaan pokdarwisnya, lakukan penyuluhan, pelatihan jadi ketika ketua menyampaikan sesuatu anggota menyambung dan paham.

Selanjutnya kelompok yang benar itu ada kelengkapan administrasinya, seperti notulen rapat, absen, surat masuk, surat keluar dll. Jadi menurut saya mulai jalan dulu pengurus inti dalam penyamaan persepsi.

Samakan frekuensi dalam keangotaan setelah itu baru samakan frekuensi dengan masyarakat dan pemerintah nagari serta semua stakeholder yang ada di nagari. Jadi selalu berproses dan kembangkan Jadi melangkah menyelesaikan masalah dan masalah, selesai masalah satu muncul masalah baru, jadi keanggotaan hanya bergelut dalam permasalahan yang ada sehingga dari penyelesaian masalah masalah ini pokdarwis nanti sudah masuk dalam track.

Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh Wali Nagari untuk menayakan bagaimana cara membuat pokdarwis bersemangat dalam mengelola dan mengembangkan destinasi wisata yang sudah ada ini.

Dr. Indraddin mengemukakan bahwa modal utama sebenarnya memang semangat, jadi selaku pemerintahan nagari harus mampu mempertahankan semangat pokdarwis ini, semangat ini berbanding lurus dengan keuntungan yang didapat, kita lihat keuntungan jangka panjan dan jangka pendek.

Juga kelompok Pokdarwis harus mempunyai kesadaran dari tujuan berorganisasi, apa untungan yang akan didapatkan. Disamping itu juga adanya penunjang lain seperti ada kesekretariatan. Kejelasan aktifitas, kejelasan berkelompok dan jangka panjang kejelasan untungnya.

“Kegiatan Pengabdian ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan akan terus dilakukan sampai akhir Desember 2021 ini, sehingga berhasil membantu Nagari Talang Anau menjadi Nagari Tageh,” ujar Dr Indraddin.(ko)