M Rahmad Konkret, 125 Ha Disiapkan Warga Untuk Program Tanam Jagung

oleh -652 views
oleh
652 views
M Rahmad saat panen jagung, kini program Mappindo diantusiasi rang Limapuluh Kota. (foto: dok)

Limapuluh Kota,—-Ketua Umum Masyarakat Peduli Petani Indonesia (Mappindo) yang juga masuk bursa Cabup Limapuluh Kota, Muhammad Rahmad menyebut antusias peminat program tanam jagung dan pinjaman modal tanpa modal di Kabupaten Limapuluh Kota.

Setelah ini, para peminat akan mendapatkan pelatihan tentang tata cara mengelola pertanian bibit unggul dan tata cara pengelolaan ekonomi syariah.

“Alhamdulillah. Respon publik yang berasal dari 13 kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota angkanya luar biasa. Jumlahnya ribuan dan jauh dari ekspektasi target yang hanya 500-an,”ujar M.Rahmad pada rilis kepada media, Minggu 16/8.

Para calon peserta program, ada yang mengajukan lahan yang dimiliki sendiri dan ada juga yang mengajukan lahan sewaan untuk ditanami jagung bibit unggul ini.

Total lahannya, mencapai 125 hektare yang diharapkan awal tahun mendatang bisa diproduksi. Lahan seluas itu tentunya diharapkan bisa menjadi produktif karena hingga saat ini dari data yang ia miliki, 62 hektare lahan di Kabupaten Limapuluh Kota menganggur dan terlantar.

“Jadi ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat. Kami akan Ia akan membagikan bibit jagung, pupuk, dan racun kepada masyarakat, serta uang operasional atau modal usaha 5 juta rupiah per hektar,”ajaknya.

Menurut Rahmad, bantuan tersebut diberikan tanpa bunga, artinya, berapa jumlah yang dipinjamkan, segitu yang dikembalikan. Pembinaan dan pelatihan gratis juga diadakan sebelum bercocok tanam. Ini jelas merupakan langkah gerakan ekonomi Syariah yang kongkrit.

Lebih jauh Rahmad merinci komposisi latar belakang peserta program tanam jagung ini. Dominan adalah berlatar belakang petani yang jumlahnya mencapai 53 persen. Disusul ASN 17 persen serta pedagang dan pelaku UMKM yang mencapai 13 persen. Lalu ada ibu rumah tangga 9 persen dan yang berlatar belakang pelajar/mahasiswa peminatnya mencapai 5 persen. Sisanya beragam.
Dari latar belakang pendidikan, peminatnya mencapai 39 persen yang berlatar belakang SLTA. Lalu ada 12 persen diploma, 15 persen sarjana, 5 persen S2 dan 2 persen adalah berlatar belakang S3. Juga ada yang berlatarbelakang SD 5 persen dan SLTP 22 persen.

“Masing-masing peserta diperkirakan akan mendapat hasil panen Rp39 juta hingga Rp48 juta perhektare. Estimasi modal investasi adalah Rp9.5 juta per hektare yang berasal dari Rp5 juta pinjaman modal dan Rp4,5 juta biaya pupuk, racun dan bibit hingga pelatihan yang disiapkan oleh Mappindo. Jadi estimasi dan perkiraan penghasilan bersih perhektare nanti akan mencapai Rp29.5 juta hingga Rp39.5 akan didapat para peserta,”katanya. (*rls)