Macet, Mudik Lebaran Horor di Sumbar, Nurfimanwansyah : Solusinya Urai dan Perencanaan Kedepan

oleh -291 views
oleh
291 views
FGD Mengurai Sengkerut Mudik Lebaran di Sumbar digelar Pustran Unand, Selasa 10 Mei 2022 di Pusako Coffee Cengkeh Padang. (dok)

Padang, — Anggota Komisi IV DPRD Sumbar Nurfirmanwansyah mengatakan macet lebaran adalah suatu kewajaran.

“Tanah berkurang, jalan tetap, kendaraan dan penduduk bertambah, solusi macet adalah perlu diurai dan ada perencanaan untuk meminimalisirnya, ujar Nurfirmanwansyah anggota DPRD Komisi IV dari PKS ini disapa.

Macet di saat lebaran sulit untuk dihindari, ada solusi reaktifasi kerrta api dan kesadaran pengendara, juga mendorong pasar tumpah lebih ke dalam dari badan jalan.

“Warga mudik pecah jumlahnya setelah dua kali lebaran idul fitri menyimpan kerinduan pulang ke kampung halaman, ini sulit dibendung, solusinya bagaimana kita di Sumbar kedepan punya perencanaan menghadapi macet mudik lebaran itu,” ujar Anca, panggilan akrabnya, pada FGD Mengurai Sengkarut Transportasi Mudik Lebaran. Acara kolaborasi Pustran Unand dan KATUA Teknik Sipil dengan pembicara kunci Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansyarullah di Pusako Coffee Cengkeh Padang, Selasa 10 Mei 2022.

FGD dimoderatori Sekretaris Pustrans Unand Bayu Martanto Adji, setelah sambutan Ketua LPPM Unand Uyung Gatot Syafrawi Dinata dan Ketua KATUA Teknik Sipil Ilhamsyah Mirman.

Sejumlah narasumber dari stakeholder terkait, termasuk Kepala Balai Jalan Nasional Syahputra Gani dan Balai Kereta Api Divre II Sumbar Suranto. Hadir pula jajaran Pemprov, Kadishub Heri Novianto, Kepala Balitbangda Reity Wafda serta Adrian Tuswandi (JPS), Dosen FIS UNP Wirdanengsih dan dosen FE Unand Wempie Yuliane.

800 Ribu Kendaraan ‘Serbu’ Sumbar

Sementara Kadishub Sumbar Heri Nofiardi menyebutkan sampai H+7 lebaran Idul Fitri kemarin ada 800 ribu kendaraan berbagai jenis masuk Sumbar.

“Jumlah terbesar sejak sejarah mudik lebaran ada di Sumbar, dan macet serta merayap lambat kendaraan terjadi di jalan utama ssperti Padang-Payakumbuh, Padang-Solok dan Padang-Painan, kroditnya di pintu masuk destinasi di tiga ruas utama Sumbar itu,” ujar Heri.

Adrian Toaik dari Jaringan Pemred Sumbar (JPS) FGD digelar LPPM dan Pustran Unand hari ini langka dan maha penting  seharusnya.

“Ini monent evaluasi yang harus ada outcomen-nya kedepan dan pakar apa sih yang tak dimiliki Sumbar ini, harus ada kajian konprehensif yang penekananya harus direalisasikan, jangan rekomendasi FGD ini jadi macan kertas doang,” ujar Adrian Toaik .(***)