Mahasiswa PMM Unand Memperdalam Budaya dan Sejarah Padang

oleh -355 views
oleh
355 views
Mahasiswa PMM Unand
Mahasiswa PMM 3 Universitas Andalas Memperdalam Kebudayaan dan Sejarah Padang melalui Modul Nusantara. (Sumber : Istimewa)

Padang, – Para mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Unand melaksanakan program Modul Nusantara yang menggali kekayaan budaya dan adat istiadat Minangkabau.

Kegiatan ini melibatkan beberapa kelompok mahasiswa, salah satunya adalah Kelompok 1 dengan nama “Sabai Nan Aluih,” yang terdiri dari 26 mahasiswa dari berbagai daerah dan universitas.

Dibimbing oleh Bapak Andri Rusta, S.IP., M.PP, dan didukung oleh Liaison Officer Abang Rantau Taufikkurahman, mereka menjelajahi tempat bersejarah serta pesona alam Padang.

Kunjungan dimulai dengan menjelajahi Masjid Raya Sumatera Barat, juga dikenal sebagai Masjid Mahligai Minang. Masjid ini adalah salah satu yang terbesar di Indonesia dan terletak di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

Perancangan masjid ini dilakukan oleh arsitek bernama Rizal Muslimin berdasarkan tiga simbol kehidupan yaitu musim semi, bulan sabit dan rumah gadang. Hal ini sesuai dengan filosofi adat masyarakat Minangkabau yaitu “Basandi Sarak Adat, Sarak Basandi Kitabullah, filosofi ini mengandung makna bahwa adat istiadat dan agama merupakan dua hal yang berjalan beriringan.

Dari filosofi ini mahasiswa merenungkan kemegahan arsitektur masjid ini sebagai sumber inspirasi dan juga pengingat untuk selalu dekat kepada Allah SWT.

Lokasi kedua adalah Museum Adityawarman, di mana mahasiswa PMM mengeksplorasi berbagai artefak bersejarah, termasuk beragam pakaian adat dari daerah Padang yang memukau, miniatur rumah gadang, serta alat masak zaman dahulu.

Dosen pembimbing, Pak Andri, dan Liaison Officer, Bang Rantau, memberikan penjelasan mendalam tentang benda-benda dan sejarah di museum ini. Kegiatan kebhinekaan yang dilakukan di museum ini sangat berharga sehingga mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang tak ternilai.

Rahman mahasiswa PMM 3 dari Universitas Mulawarman Fakultas MIPA prodi Matematika berkomentar “Menurut saya, desain rumah minang sangatlah unik dan khas. Bentuk desainnya yang seperti tanduk kerbau, juga asal usul dibalik nama Minangkabau sangat menarik perhatian saya.’’

Perjalanan berakhir di Pantai Air Manis, yang juga merupakan lokasi Batu Malin Kundang. Kunjungan ke batu ini menjadi momen refleksi bagi mahasiswa, mengingat legenda populer yang melibatkan Malin Kundang yang durhaka terhadap ibunya.

Izet mahasiswa dari Universitas Madura Fakultas Hukum merenung dan mengambil hikmah dari legenda tersebut dengan berjanji untuk tidak durhaka kepada kedua orang tua. Cerita ini menciptakan batu ini yang menjadi destinasi wisata dan spot foto yang menarik bagi mahasiswa dan para wisatawan lain.

Setelah kegiatan refleksi, mahasiswa melanjutkan perjalanan ke pulau kecil di seberang pantai. Di sana, mereka berbagi cerita, saling mengenal satu sama lain, dan memperkenalkan budaya dari daerah masing-masing. Tujuan utamanya adalah untuk mempererat hubungan dan menciptakan kenangan indah dalam perjalanan ini. (ndo)