Padang,—Hidup di tatanan baru atau new normal tak sekedar mudah diucapkan namun harus diterapkan karena covid-19 memapar siapa saja.
Memasifkan perubahan prilaku Mahasiswa Relawan Covid-19 tergabung pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau (UNRI) sosialisasidan edukasikan Perwako Padang No. 49 Tahun 2020 tentang Pola Hidup Baru kepada masyarakat Kelurahan Batang Kabung Ganting, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Pada Selasa 23/6 kemarin.
Perwako No 49 Tahun 2020 tentang Pola Hidup Baru usai berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Padang, jadi fokus kegiatan mahasiswa UNRI Kunkerta di Padang.
“Ya, Selasa kemaren, kami mahasiswa UNRI mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat Kelurahan Batang Kabung Ganting. Dalam kesempatan itu hadir juga Lurah dan seluruh jajarannya,” tutur Muhammad Hafidz Adrian, ketua Relawan Covid-19 KKN UNRI kepada media ini, Jum’at 26/6.
Muhammad Hafidz Adrian menyebutkan fakta yang mereka temui di Batang Kabung Ganting, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui Perwako Padang.
“Pemakaian masker, kebersihan dan jaga jarak sangat perlu dan jangan diabaikan. Kadang masyarakat alpa dengan kondisi pandemi yang masih belum tuntas,” ujarnya.
Menurutnya, disinilah Ia dan teman-teman selaku mahasiswa mengambil peranan dengan terjun langsung ke masyarakat di saat situasi sulit wabah Covid-19 ini.
“Peranan pihak kelurahan juga sangat dibutuhkan untuk memberi pemahaman terkait pola hidup baru yang tertuang didalam Perwako,” imbuhnya.
Dalam kesempatan sosialisasi tersebut, Mahasiswa Relawan Covid-19 dari KKN UNRI Kecamatan Koto Tangah berjumlah 9 orang, yaitu Mhammad Hafidz Adrian, Muhammad Naufal Asshidiqie, Annisa Safira Finastri, Farhans Darenra (Fakultas Hukum), Nabilla Syima (Ilmu Kelautan), Defri, Shyntia Sukma Prananda (Kimia), Indra Agusman(Teknologi Hasil Perikanan) dan Salma (Matematika), turut memberikan masker serta hand sanitizer untuk masyarakat Batang Kabung Ganting.
Selain di Batang Kabung Ganting, Mahasiswa Relawan Covid-19 UNRI ini menyasar Kelurahan Lubuk Buaya dengan kegiatan pembuatan sekat plastik di kantor kelurahan.
“Gunanya, untuk menimalisir kontak langsung dari interaksi bicara antara petugas kelurahan dan masyarakat sekitar disana,” tutup Hafidz.(il)
