Makna Idul Adha Bagi Kaum Perempuan yaitu Ladang Pangabdian dan Pengorbanan

oleh -514 views
oleh
514 views
Idul Adha kata Anggota DPR RI Nevi Zuairina, ada sosok perempuan hebat atas pengabdian dan pengrobanannya yakni Bunda Hajar, perisitiwa itu tak akan pudar di ummat Islam dunia. (foto: nzcenter)

Padang — Anggota DPR RI daerah Pemilihan Sumatera Barat II, Hj Nevi Zuairina mengajak kaum perempuan seluruh Indonesia memaknai Idul Adha sebagai momentum Pengabdian dan Pengorbanan bagi kaum perempuan.

Nevi mengatakan peristiwa bersejarah ribuan tahun yang tak akan hilang hingga zaman berakhir ini bukan saja melekat pada peristiwa dua orang Ayah dan Anak yang menjalankan perintah Tuhannya.

“Namun telah melekat juga, pelaku sosok perempuan yang dalam peristiwa hidupnya menjalani ujian kesabaran, kepasrahan tawakkal atas perintah Tuhannya sekaligus ketaatan akan pembawa risalah yang maha pencipta melalui Suaminya sebagai Nabi dan Utusan ummat di muka bumi,”ujar Nevi Zuairina sebelum  buka puasa sunat 9 Zulhijah (puas arafah) Kamis 30/7 sore di Padang.

Kata Nevi sosik menginsprasi tentang pengabdian pengorbanan adalah Siti Hajar.

”Beliau sang bunda ummat, yang telah melahirkan Ismail, Moyang dari Utusan terakhir di muka Bumi. Bunda Hajar adalah sosok simbol ketaatan, kesabaran dan pengorbanan pada peristiwa Hijrahnya seorang Ibu yang mengandung menjelang kelahiran, dan pengorbanan Ibu beserta bayi merah baru lahir di tengah tempat asing tanpa penghuni demi menjalankan perintah tuhannya”, ujar Nevi.

Politisi PKS ini mengajak seluruh kaum perempuan bangsa ini, untuk semakin memperkuat makna Idul Adha akan andilnya perempuan di muka bumi menjadi bagian penting tonggak sejarah yang tidak muncul di permukaan.

“Tanggal 8,9 dan 10 Hijjah 1441 H, ada kenangan syariat yang dilakukan ummat Islam dari peristiwa keluarga Nabi Ibrahim, Nabi Isma’il dan Bunda Hajar,”ujar Nevi.

Nevi mengatakan, Banyak sekali sejarah penting yang terjadi, baik yang dikenang maupun yang tidak dikenang ada andil perempuan yang sangat besar. Tapi sebagian besar, peran itu tidak dimunculkan. Tapi peran bunda Hajar, akan dikenang sepanjang masa salah satunya ritual syariat bagi ummat yang beribadah ummroh maupun haji dalam bentuk Sya’i.

“Ibadah Sa’i merupakan salah satu rukun umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya. Kedua bukit yang satu sama lainnya berjarak sekitar 405 meter,”ujar Nevi.

Bukan hanya itu, lanjut Nevi, Kenangan munculny air yang sangat fenomenal atas izin Allah juga ada peran Hajar dan bayinya Isma’il. Setiap meminum air zam zam, kenangan ditemukannya air di padang pasir gersang ini menjadi ingatan yang selalu muncul betapa besar keagungan yang maha kuasa memberikan rahmat kasih dan sayang kepada hambanya.

“Pengorbanan itu bukan bertujuan untuk mendapatkan sesuatu. Tetapi pengorbanan itu atas perintah, tanpa harus tahu maksud dan tujuannya. Inilah makna taat sesungguhnya. Perempuan Indonesia, Berkorban, Mengabdi dan Taat tanpa syarat, untuk mewujudkan kesempurnaan perempuan di sisi sang pencipta. Mari kita terus memaknai idul Adha ini, untuk perempuan Indonesia yang semakin berwibawa dan bersahaja,”ujar Nevi Zuairina.(rilis: nevicenter)