Mampukah Dokter Bertahan Saat Ledakan Kasus Positif Covid-19 ???

oleh -532 views
oleh
532 views

Oleh: Dr H. Akmal Mufriady Hanif SpPD, K-KV, MARS, FINASIM 

‘Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Cabang Sumatera Barat

DALAM beberapa minggu terakhir ini eskalasi peningkatan jumlah kasus Covid-19 terkomfirmasi positif di Propinsi Sumatera Barat benar benar sangat mengkhawatirkan.

Hal ini tentu akan berdampak akan semakin memberatkan tenaga kesehatan di rumah sakit. Terbukti beberapa hari terakhir kasus positif Covid 19 sudah banyak mengenai tenaga kesehatan Rumah Sakit di Sumatera Barat yang selama ini Kita jaga agar tidak terpapar. Namun hal ini tidak bisa dihindari karena jumlah pasien yang berobat ke Rumah Sakit makin meningkat

Saat ini jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid 19 yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit sudah tidak lagi sebanding dengan jumlah Dokter dan tenaga kesehatan yang melayani.

Ketidak seimbangan ini menyebabkan kelelahan pada Dokter Dan tenaga kesehatan yang pada akhirnya akan menyebabkan imunitas menurun. Hal ini Akan menyebabkan tenaga dokter dan tenaga kesehatan berpotensi mudah terinfeksi Covid 19 yang dapat berujung kematian.

Dengan semakin banyaknya para Dokter Dan tenaga kesehatan yang sakit dan meninggal, salahkah bila para Dokter Dan tenaga kesehatan berfikir untuk mundur sebagai ujung tombak melawan COVID 19 di Rumah Sakit?

Mereka tidak lagi memikirkan pendapatan yang saat ini dirasakan tidak sebanding dengan beban dan risiko tinggi yang mereka dapatkan dalam merawat pasien Covid 19.

Alhamdulillah sampai saat ini belum Ada Dokter di Sumatera Barat yang meninggal karena COVID 19 terkomfirmasi positif, namun secara Nasional sudah 103 orang Dokter yang gugur dalam berjuang melawan COVID 19. Tentu saja kondisi ini membuat sebagian para Dokter Dan tenaga kesehatan mulai berfikir untuk mundur sebagai pejuang melawan COVID 19.

Salahkah mereka?
Sebagai manusia, wajar para Dokter dan tenaga kesehatan punya rasa takut, karena mereka punya tanggung jawab memikirkan masa depan keluarganya. Setiap kematian sejawat Dokter dan tenaga kesehatan, pasti akan menimbulkan perang batin, antara mundur atau terus berjuang melawan pandemi Covid 19 ini.

Namun sumpah Dokter yang diucapkan pada waktu wisuda yang harus mengutamakan menolong nyawa manusia dengan rasa kemanusiaan membuat rasa takut mereka hilang.

Para Dokter dan tenaga kesehatan di Rumah Sakit siap berjibaku mengorbankan nyawa untuk terus berjuang dalam tugas melawan Covid di rumah-rumah sakit.

Namun saat ini perjuangan para Dokter dan tenaga kesehatan di Rumah Sakit memang harus dengan perlindungan yang sangat luar biasa agar imunitas mereka tetap bertahan dan perjuangan mereka tidak sia sia.

Alat pelindung diri sesuai level pelayanan harus tetap tersedia di Rumah Sakit, karena alat pelindung diri yang tidak tersedia sesuai level pelayanan akan meningkatkan risiko kematian para Dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas.

Para pengambil kebijakan harus segera memcarikan jalan keluar agar para Dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas merasa nyaman dan terlindungi.

Alhamdulillah pak Gubernur Sumatera Barat telah mengalokasikan APBD nya untuk ketersediaan APD Level 3 di rumah rumah sakit di Propinsi Sumatera Barat.

Bila semua hal ini sudah tersedia, saya yakin sejawat para dokter dan tenaga kesehatan di Rumah Sakit akan tetap sabar dan terus bertahan untuk berjuang melawan pandemi Covid 19 ini.

Hayooo para Dokter dan tenaga kesehatan di Rumah Sakit.
Keep your spirit, karena kalau bukan dokter dan semua tenaga kesehatan, siapa lagi yang akan berjuang melayani pasien di Rumah Sakit?

Last but not least, partisipasi dan empati masyarakat sangat diharapkan bisa dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

Semoga kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam mencegah penularan dan sikap empati yang memahami beban kerja petugas kesehatan di masa pandemi ini , dapat muncul di tengah masyarakat kita.
Partisipasi dan empati masyarakat akan membuat para Dokter dan tenaga kesehatan bertahan di masa pandemi ini.

Kepada para pengambil kebijakan dan DPRD mari ikut berperan melindungi Dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas, dengan segera mengeluarkan PERDA Sangsi dan Hukuman kepada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan

Kalau tidak, akan tiba saatnya Rumah Sakit tidak mampu lagi melayani, dan bila itu terjadi masyarakat tidak bisa protes, tidak bisa marah, karena tenaga dokter dan kesehatan lainnya sudah tidak mampu lagi melayani pasien yang sudah melebihi kapasitas ruangan perawatan.

Semoga semua ini tidak terjadi dan Kita semua selalu dalam lindungan dan Ridho Allah SWT. (analisa)