Marapi Meletus, Radius Tiga Kilometer Terlarang Didekati

oleh -809 views
oleh
809 views
Semburan abu letusan Marapi Minggu 4/6 diabadikan pengendara dari ruas jalan Padang panjang-Bukittinggi. (foto : whatshap group TOP100)
Semburan abu letusan Marapi Minggu 4/6 diabadikan pengendara dari ruas jalan Padang panjang-Bukittinggi. (foto : whatshap group TOP100)

Padang,—BNPB tidak mau main-main dengan erupsi Gunung Marapi, melakui relis diterima media ini, BNPB melarang aktifitas warga atau pendakian di radius tiga kilometer dari puncak gunung Marapi (2.891 m dpal) yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat.

Warning Activity ini dikeluarkan setelah Gunung Marapi meletus sebanyak dua kali pada Minggu (4/6).

Berdasarkan laporan PVMBG yang disampaikan kepada Posko BNPB disebutkan, letusan pertama terjadi pukul 10:01 WIB, kolom abu tebal dengan tekanan sedang mengepul mencapai ketinggian 300 meter.

Letusan kedua pada pukul 10:22 WIB mencapai ketinggian 700 meter dari puncak. Tidak terdengar suara gemuruh dan dentuman dari Pos Marapi di Kota Bukittinggi yang berjarak 14 km di barat laut puncak.

“Erupsi ini termasuk tipe vulkanian kecil berupa lontaran bom vulkanik yang menyebar sekitar kawah, juga disertai kepulan abu hitam tebal yang menyebar sesuai arah angin. Erupsi ini merupakan ciri khas Gunung Marapi yang jarang di sertai awan panas dan letusan berlangsung dalam waktu singkat,”ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB lewat rilisnya.

Di rilise pun disampaikan hujan abu tipis terjadi di Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Letusan yang terjadi adalah wajar karena status Waspada.

“Tidak ada peningkatan status gunungapi. Statusnya Waspada (level II) sejak 3/8/2011 hingga sekarang. PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung Marapi pada radius 3 km dari kawah atau puncak,”ujarnya

Sutopo juga membantah ada pengungsian warga di selingkar kawan Gunung Marapi.

“Tidak ada, hingga saat ini tidak ada pengungsian. Permukiman masyarakat berada di luar dari radius 3 km sehingga kondisinya aman yang tidak perlu mengungsi,”ujarnya.

Kondisi Gunung Marapi tetap tenang pasca letusan tadi. Tidak terlihat adanya kenaikan aktivitas vulkanik. BPBD Kabupaten Agam dan BPBD Tanah Datar terus berkoordinasi dengan aparat setempat sekaligus mengambil upaya antisipasi.

BPBD melakukan pemantauan dampak letusan khususnya sebaran abu vulkanik. Bagi masyarakat sekitar Gunung Marapi letusan dan hujan abu ini adalah berkah karena menyuburkan lahan pertaniannya. Apalagi daerah di sekitar Gunung Marapi jadi sentral produksi sayur-sayuran bagi Sumatera Barat dan sekitarnya.

“Masyarakat dihimbau tetap tenang. Tidak terpancing isu-isu menyesatkan. PVMBG akan menyampaikan peringatan dini lebih lanjut jika kondisi aktivitas gunung meningkat dan membahayakan,”ujarnya.

Sementara itu di Jorong Galuang Sungaipua mengaku Marapi meletus merupakan rutinitas.

“Semburan tingginya yang keluar dari kawah di puncak Marapi nampak dari sini, tapi hujan debu nggak terasa, mungkin arah angin ke arah Pariangan,”ujar Marni (53) warga di Galuang, dihubungi. (*rilise-wandi)