Masak sih Masjid Agung Dharmasraya Masuk Air Hujan, Simak Penjelasan Dinas PU

oleh -277 views
oleh
277 views
Air masuk ke Masjid Agung Dharmasraya disebabkan sisa material bangunan menyumbat saluran air di atap. masjid, terlihat petugas membersihkan lantai masjid, Minggu 7) 5-2023. (minfo-dms)

Dharmasraya,— Semua orang tahu sejak Sabtu hingga Minggu siang ini curah hujan tinggi dan berdurasi lama sirami bumi Sumatra Barat.

Tak hanya hujan lebat saja, di sebagian daerah seperti di Dharmasraya disertai angin kencang Sabtu, 6/5-2023 , telah menyebabkan melubernya air ke dalam Masjid Agung Dharmasraya membuat terganggunya proses ibadah.

Sebagian netizen heran kok masjid baru diibangun dengan uang ratusan miliar bisa bocor. Sebelum berprasangka yang tidak-tidak sebaiknya simak penjelasan Dinas PU Dharmasraya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Junaidi Yunus, melalui Sekretaris, Herdi Mulya Wibowo, mengaku pihaknya telah melakukan pemeriksaan mengapa hal tersebut bisa terjadi.

“Setelah kami periksa, ditemukan sampah sisa perawatan rutin atap yang tidak dilakukan dengan baik dan bersih oleh rekanan, menyebabkan tersumbatnya saluran air dari atap gedung. Air limpahan dari lipslang tersebut meluber ke mana-mana, termasuk ke dalam bangunan mesjid,” terang Herdi, Minggu 7/5-2023.

Oleh sebab itu, Herdi membantah bahwa melubernya air hujan ke dalam bangunan mesjid karena terjadi kerusakan bangunan, akan tetapi terjadi kealpaan rekanan saat melakukan perawatan rutin atap pada Ramadhan lalu.

Herdi-pun mengaku sebetulnya heran mengapa air hujan kali ini dapat masuk ke dalam bangunan. Padahal pengerjaan atap bangunan merupakan salah satu bagian dari pengerjaan awal. Sehingga sejak dibangun tahun 2018, sudah teruji dan tidak pernah ada kejadian serupa.

Herdi memastikan, pengerjaan bangunan Masjid Agung sudah sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan. Bahkan untuk atap mesjid masih bergaransi selama lima tahun, yang apabila benar ada kerusakan masih menjadi tanggungjawab rekanan.

“Untuk saat ini kita sudah melakukan pembersihan saluran buang dari berbagai macam kotoran sampah yang menyumbat. Kami berharap tidak ada lagi kejadian serupa yang menyebabkan terganggunya proses peribadatan di Masjid Agung,” tuturnya.

Atas kelalaian rekanan dalam perawatan atap tersebut, Herdi mengaku akan mengajukan komplain ke pihak penyedia agar kejadian serupa tidak terjadi lagi ke depan. Karena menurutnya hal ini merupakan komitmen akuntabilitas Dinas Pekerjaan Umum dalam melakukan pengawasan.

“Ke depan kita akan memperkuat pengawasan itu, terutama soal perawatan atap ini. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi nantinya,”ujarnya.(yan)