Masalah Mangkrak Tol, HM Nurnas: Kuncinya Komunikasi, Tidak ada Kusuik yang Indak Salasai

oleh -382 views
oleh
382 views
Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar HM Nurnas menekankan faktor kunci pembangunan jalan tol adalah komunikasi dan baiyo batido, Kamis 25/2 (foto: dok/jps)

Padang,—Diskusi bertemakan Konektifitas Ekonomi Lewat Tol Sumbar-Riau digelar Jaringan Pemred Sumbar (JPS) menarik dan banyak bulir pikir untuk percepatan pembangunan jalan bebas hambatan tersebut.

Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar HM Nurnas menjadi satu dari tujuh pembicara di diskusi yang digelar Jsringan Pemred Sumbar, mengatakan lambat pengerjaan tol karena komunikasi.

“Kunci mengentaskan mangkraknya pembangunan jalan tol di Sumbar terutama soal pembebasan lahan masyarakat adalah komunikasi, selagi komunikasi tidak timbal balik maka mangkrak tol Sumbar bisa menahun,” ujar HM Nurnas pada diskusi yang dipandu akademisi Unand Ilham Adelano Azre, Kamis 25/2 di Hotel Grandzuri Padang.

Pola komunikasi orang Sumbar, filosofi minang itu sangat banyak, ada baiyo batido, diajak sato, bamusyawarah dan mufakat.

“Indak ado kusuik indak salasai, kalau orang minang itu diajak baiyo batido dan diikuikan dalam prosesnya. Jangan orang minang didikte atau disruh mancawan, bisa menimbulkan perlawanan dan antisipasi. Dari pantauan saya hampir tidak ada masyarakat di Sumbar yang tidak setuju jalan tol. Tapi komunikasi terbuka tentang manfaat dan berapa besaran ganti rugi serta tegas dalam pengerjaanya sesuai aturan,”ujar HM Nurnas.

Fungsi Jaringan Pemred Sumbar kata politisi Partat Demokrat sentral untuk mengkuliti a-z untung adanya tol dan permasalahan dalam pembangunannya.

“JPS harus mainkan peran sebagai sarana komunikasi, sampaikan apa adanya fakta dan beri solusi atas masalah. Orang Sumbar itu karakternya sejak dulu sampai kedepan adalah orang yang DNA berpikiran maju,” ujar Nurnas.

Adalah tamparan bagi keegoan daerah ketika provinsi tetangga sudah punya tol sementara Sumbar tidak ada.

“Mestinya kalau soal ego daerah, harusnya Sumbar pertama punya Tol di Sumatera ini,” ujar Nurnas.

Artinya, Gubernur Sumbar Mahyeldi yang dilantik hari ini punya tugas awal berat.

“Sukseskan pengerjaan dan percepatan tol Padang-Pekanbaru menjadi tugas awal berat. Jika berlarut maka jangan salahkan pasa diasak urang panggaleh, jalan dialiahkan urang lalu,” ujar HM Nurnas.

Diskusi JPS Kamis 25 Februari selain HM Nurnas juga ada Kepala Proyek Tol Padang-Pekanbaru Defi Adrian, Akademisi Unand Werry Darta Taifur, Asrinaldi, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Sumbar Budi Syukur dan Bupati terpilih Padang Paroaman Suhatri Bur.

“Semula pembicara utama Gubernur Sumbsr terpilih Mahyeldi, tapi hari ini beliau dilantik Prrsiden RI di Istana Negara,” ujar Koordinator Diskusi JPS Almudazir.(rilis: jps)