Masril, si Petani Bawang Merah Biji tak Gampang Putus Asa

oleh -832 views
oleh
832 views
Masri petani pantang menyerah, buktikan, bertanam bawang merah biji lebih menggairahkan dari menanam padi. (foto: niko)

Painan,—Jangan mudah menyerah. Jika belum berhasil maka mulai dan bangkit lagi.

Kata itu memantik dan memacu semangat Masril Mansyur, 54 tahun, menggeluti profesi sebagai petani untuk terus mengembangkan budidaya bawang merah biji di Kenagarian Salido, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan.

Dulu, Masril sempat tidak dipercayai jika Bawang Biji merah yang ia tanam pada lahan miliknya tak akan mampu hidup dan membuahkan hasil yang lebih baik.

“Tapi saya tidak gampang putus asa pak. Saya beli bibitnya sendiri. Kemudian saya coba dan mencoba lagi. Dan alhamdullilah sekarang hasilnya lumayan lah pak”kata Masril, Kamis, 21/2 lalu saat diwawancarai wartawan dalam kegiatan Farmers Field Day bersama Balai Penyuluhan Kecamatan IV Jurai di Kampung Laban Salido.

Dalam kegiatan tersebut, hadir Guntur Gumilang selaku Product Promotor Cap Panah Merah area Kabupaten Pesisir Selatan, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Hamijon, Kordinator Balai Penyuluhan Kecamatan IV Jurai, Erna Yenti, Walinagari serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lubuak Agung yang diketuai oleh Masri Mansyur.

Lebih lanjut Masri menceritakan hasil bertanam bawang biji merah jauh lebih menggairahkan daripada bertanam padi.

“Saya sudah buktikan. Dari segi waktu, panen bawang juga lebih cepat daripada padi,”ujarnya.

Terang dia, petani bawang bisa melakukan panen dalam jangka waktu dua bulan, sementara panen padi bisa sampai tiga bulan.

“Saya membandingkan, kita tanam saja bawang pada lahan seperempat hektar dan tanam padi pada luas lahan yang sama, maka hasil keuntungan bawang jauh lebih bernilai. Lebih untung sekitar 8 hingga 10 Juta”ulasnya lagi.

Masri juga pernah dimagangkan ke Jawa Tengah melalui dinas pertanian setempat terkait pengembangan budidaya bawang biji ini memiliki cukup ilmu. Dan ia juga bersedia akan siap membagi ilmunya jika masyarakat berkeinginan untuk sungguh-sungguh bertani bawang.

Selain itu, ia juga telah melakukan studi banding ke berbagai daerah agar masyarakat tidak hanya terfokus bertanam padi saja, melainkan bisa di slang-slingkan dengan membudidayakan bawang merah biji.

Saat ini, Masri merupakan Ketua Gapoktan Lubuak Aguang Salido. Dengan keanggotaan kelompok sebanyak 75 orang, dia bertekad bagaimana seluruh anggota dapat meraih kesuksesan dengan budidaya bawang tersebut.

Guntur Gumilang, selaku Product Promotor Cap Panah Merah dari PT East West Seed Indonesia yang sengaja mengunjungi kelompok tani tersebut memberikan beberapa ilmu terkait budidaya bawang merah biji.

Disampaikannya, bahwa untuk menjadi seorang petani yang berhasil maka yang perlu dan utama sekali mengetahui tentang cara menyemai dan cara merawatnya dengan baik.

Dia mengatakan akan siap membantu dan membina segala kendala yang dihadapi oleh masyarakat kelompok tani terkait cara bertani bawang biji merah mulai dari masa semai hingga panen. “Kami siap membantu dan membina”tukasnya.

Diketahui, PT East West Seed Indonesia (Ewindo) ini merupakan perusahaan benih sayuran terpadu pertama diindonesia yang menghasilkan benih unggul sayuran melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Ewindo mempunyai tujuan utama dalam pengembangan industri benih lokal yang canggih untuk menghasilkan benih sayur yang berkualitas tinggi.
Dalam pengembangan benih Ewindo menempatkan tenaga ahli profesional yang telah berpengalaman dibidang pemuliaan tanaman dan pembenihan. Hasil penelitian dan pengembangan benih sayuran ini diproduksi, diproses, dan dikemas seta dipasarkan untuk petani indonesia dengan merek dagang Cap Panah Merah. (niko).