Massa ‘Geruduk’ KPU Sumbar, Pertanyaan Menjebak dan Blanko Bodong di Verfak Paslon Fakhrizal-Genius Umar

oleh -560 views
oleh
560 views
Massa pendukung Fakhrizal-Genius Umar dari berbagai daerah geruduk KPU Sumbar, Selasa 7/7 di Padang. (foto: nov)

Padang,—Tahapan verifikasi faktual (Verfak) dukungan Paslon Perseorangan tiga hari lagi segera berakhir.

Tapi hari ini belasan pendukung Paslon Perseorangan Pilkada Sumbar Fakhrizal-Genius Umar ‘geruduk’ KPU Sumbar.

Mereka tidak puas karena ada verifikator (petugas verifikasi faktual) bertanya ke pemberi KTP dengan pertanyaan menjebak dan ada juga yang kasih blangko bodong ke warga di perkampungan.

”Ini jelas ada upaya penjegalan Paslon Fakhrizal-Genius Umar gagal lolos,”ujar seorang loyalis Fakhrizal, Ventur di depan KPU Sumbar, Selasa 7/7 di Padang.

Tim IT dan Master Branding Paslon Fakhrizal-Genius Umar, Haris meredam suasana langsung berkordinasi dengan petugas KPU Sumbar.

Ventur mengatakan petugas verifikasi faktual datang kerumah seorang pemilik KTP mendukung Fakhrizal-Genius, namun memberi pertanyaan menjebak, dengan menanyakan opsi pilihan bakal calon.

“Ada pendukung kita diseberang Palinggam didatangi tim verifikasi, namun mereka bertanya bapak mau milih pak M atau pak Fakhrizal, ini suatu penjebakan dan tidak etis,”ujar Ventur.

Selain itu, ketika petugas datang kerumah pemilik KTP pendukung sekitar pukul 10.00 Wib – 11.30 Wib, dan mereka sedang berada di sawah atau bekerja, pihak petugas hanya meminta agar yang bersangkutan datang ke KPU, ini membuat masyarakat pendukung enggan.

“Salah satu contoh di kabupaten Pessel, ketika petugas verifikasi datang, orangnya sedang bekerja dan disuruh ke KPU, bahkan naifnya lagi ada yang disodori langsung blanko tidak mendukung, ini indikasi upaya sistematis untuk menggagalkan calon kami untuk bisa lolos,”ujar Ventur.

Blanko siluman tersebut umumnya beredar di daerah perkampungan, dan bukti itu langsung dibawa tim pemenangan, untuk dijadikan bahan protes terhadap penyelenggara di lapangan.

Pernyataan Ventur juga didukung tim pemenangan dari Limapuluh Kota, mereka juga menemukan kejanggalan dalam verifikasi, di antaranya petugas tidak mendatangi rumah pemilik KTP pemberi dukungan ke Paslon Fakhrizal-Genius.

“Banyak upaya yang dilakukan untuk menggagalkan, namun kami minta penyelenggara tidak ikut pula berpolitik dengan mempersulit atau memberikan blanko bodong, di mana masyarakat pedesaan atau kampung-kampung tidak akan pernah mau membaca dan langsung tanda tangan, padahal mereka fikir blanko mereka dukungan,”ujar pendukung itu.

Lebih naif lagi, di Kota Solok petugas verifikasi juga tidak ada mendatangi rumah pemilik KTP pendukung, seperti yang dikatakan Dedi warga Laing, Tanjung Harapan.

“Saya sendiri sampai saat ini belum juga didatangi tim verifikasi, padahal saya dan keluarga sudah standby untuk menunggu petugas ,”ujar Dedi yang juga hadir ke KPU.

Demikian juga dengan Yose warga Koto Baru, sampai saat dia belum didatangi KPU.

Para pendukung Fakhrizal-Genius meminta KPU dan jajaran sebagai penyelenggara bisa bertindak dan berlaku netral, sehingga tidak menimbulkan gejolak dimasyarakat.

“Kami minta pada KPU lakukan verifikasi dengan benar dan tindak tegas petugas yang bermain politik dengan tidak mendatangi rumah pendukung atau menyodorkan blanko bodong,”ujar Mul warga di bilangan Arid Rahman Hakim Padang.(nov)