Melepas Lembayung Senja Di Dapur Kubang

oleh -506 views
oleh
506 views
Spot indanya lembayung senja itu ada di sini di Dapur Kubang. (ilh)

Oleg: Ilhamsyah Mirman

Founder RRc

SIAPA bilang menikmati siang berganti malam, alam rancak ranah harus ke pantai atau bukit nan tinggi. Mensyukuri nikmat Allah berupa lembayung senja tidak perlu jauh-jauh. Cukup singgah sore di Restoran Dapur Kubang. Bahkan bonus kuliner lezat khas yang mendunia jadi pendamping.

Kubang sang Legenda

Semua bermula dari banyak orang sekampung yang menguasai ilmu memasak. Ya, siapapun dia, selagi ada darah ‘kubang’ mengalir, dipastikan punya jurus jitu yang identik dengan kuliner. Situasi yang mendorong, Munzir Busniah, sang pemilik berinisiatif terus mengembangkan potensi kampung halaman.

Sejak tahun 1993 restoran Taman Kubang telah memanjakan selera warga di berbagai sudut kota Padang. Termasuk di tahun 1996-an hadir di Jalan Khatib Sulaiman (saat ini menjadi lokasi RM Lamun Ombak). Terakhir, hingga tahun 2005 beroperasi di sekitar pasar Bandar Buat, menyesuaikan tempat tinggal di Gadut.

Lama tenggelam karena kesibukan mendidik anak bangsa, belakangan dalam benak mantan Dekan Fakultas Pertanian Unand timbul upaya menghidupkan kembali usaha pasca pandemi covid 19, didukung Verindra sang isteri.

Di tangan ibu rumah tangga kreatif inilah, tertancapkan asa, selain sebagai tambahan pemasukan, juga diharapkan menjadi inkubator bisnis dengan memfasilitasi anak-anak muda untuk belajar berbisnis. Perlu ‘power’ untuk menghela yang lain. Sesuai prinsip mancaliak ‘Tuah ka nan Manang’, tidak bisa main suruh-suruh saja.

Menikam Jajak

Maka dalam hitungan bulan, berdirilah Dapur Kubang di atas lahan seluas 900 M2. Bisa menampung hingga 200 (dua ratus) pengunjung. Terasa sangat lapang dan terbuka. Cocok untuk kita-kita.

Menu unggulan martabak olahan Dapur Kubang yang berlokasi di Sungai Balang, Pauah. Tidak jauh dari PLTG, atau satu kilometer dari simpang Sendik, Kampus Unand Limaumanis.

Selain Nasi goreng, pisang goreng crispy dan martabak tentunya, yang tak kalah melenakan adalah kopi dan teh telur serta jahe gula aren. Bisa pula menikmati minum rasa kekinian, green tea latte.

Diawaki oleh 7 (tujuh) karyawan, dibantu supervisor sang adik yang memang telah malang melintang di dunia kuliner sebagaimana warisan khas warga Kubang. Dapur Kubang tampil mencolok.

Fasilitas penunjang, ruang pertemuan full AC yang bisa memuat lebih dari 25 orang di lantai 2. Sangat recommended buat kumpul keluarga, arisan atau kegiatan komunitas. Di dua bulan awal ini, jadwal buka tiap hari mulai pukul 15.00 sampai pukul 22.00. Kedepannya menyediakan pula menu sarapan pagi.

Dengan suasana cozy di tiga zona, ruang tengah khusus bagi tamu untuk menikmati kelezatan hidangan. Sedangkan teras depan dan taman luas di halaman belakang bagi pengunjung unjuk suara merdu. Keduanya dilengkapi panggung, tempat musisi ‘Pak Man’ mengiringi, dengan sound sistem yang mumpuni tentunya.

Sekali Lecut Tiga Nuansa

Pokoknya, dipastikan kedatangan kita bakal mengisi seluruh rongga di raga. Mengisi lambung dengan racikan yang oke, menemani telinga dengan alunan musik mendayu dan memanjakan mata dengan warna merona. Three in one, bisa dialami sempurna.

Dari sini bermula, bukan sekedar kelezatan tak terkira. Juga tanggungjawab membesarkan usaha kolaborasi dengan anak muda pemilik masa depan. Sambil meresapi kuning lembayung senja. Di Dapur Kubang semua terhidang.(analisa)