Memanfaatkan Sampah Dapur Menjadi Eco-Enzyme Larutan Seribu Manfaat Bersama Mahasiswa KKN Mungka

oleh -304 views
oleh
304 views
Mahasiswa KKN tengah tularkan ilmu sampah dapur jadi eco-enzyme di Mungka. (jh)

Oleh: Jilannisa Hanifa

Mahasiswa KKN UNAND 2023

PADA Jumat tanggal 04 Agustus 2023, Mahasiswa KKN kenagarian Mungka kembali melaksanakan salah satu program di Gedung Serbaguna Mungka.

Kegiatan kali ini adalah program kerja yang direncanakan oleh kelompok Pendidikan sekaligus merupakan Pengabdian Masyarakat Dosen dengan tema “Pengolahan Sampah Dapur Menjadi Eco-Enzyme Larutan Sejuta Manfaat”.

Acara dihadiri oleh Wali Nagari Mungka, Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Adrial, M. Kes dari FK UNAND, Ibu ibu PKK, para pemuda dari organisasi bank sampah, serta Pemateri tamu Dr. Henny Herwina dari FMIPA UNAND.

Acara ini di awali dengan sambutan oleh Wali Nagari Mungka Epi Adri yang sangat antusias mengajak audiens untuk mendengarkan materi tentang pembuatan Eco-Enzyme (EE).

Beliau menjelaskan betapa sangat bermanfaatnya membuat Eco-enzyme yang hanya menggunakan sampah dapur namun bisa menjadi pupuk serta pestisida alami bagi para petani.

Apalagi mata pencaharian terbanyak di Mungka selain peternakan ayam adalah bertani. Selain itu beliau juga menjelaskan akan sangat bermanfaat bagi Ibu ibu rumah tangga untuk memanfaatkan Eco Enzyme sebagai obat-obatan kulit, mencuci, pembersih toilet, lantai serta alat dapur dan lai sebagainya.

Dr. Adrial menjelaskan bahwa materi kegiatan kali ini juga dalam rangka Pengabdian Masyarakat Skim Program Kemitraan Masyarakat Membantu dan Membangun Nagari.

Selanjutnya acara berjalan dengan pemaparan materi dengan mengenalkan manfaat eco-enzym kepada para audiens oleh Dr. Henny Herwina yang sudah sangat berpengalaman dalam Penyuluhan Eco-Enzym dan Budidaya Galo galo di berbagai tempat.

Eco-Enzym merupakan larutan hasil fermentasi dari sampah dapur yang dikelola dalam keadaan bersih seperti sisa kulit buah-buahan seperti jeruk, manga, papaya serta sisa sayur-sayuran yang sudah tidak terpakai dan belum membusuk.

Bahan lain yang diperlukan hanyalah gula merah atau molase serta air, dengan perbandingan sampah dapur, gula merah dan air sebanyak 3:1:10 Larutan ini memiliki banyak manfaat sebagai pestisida dan pupuk alami, obat nyamuk, obat gatal serta luka, membantu membersihkan toilet, alat dapur karna dapat dengan cepat menghilangkan minyak. Sudah banyak testimoni masyarakat tentang manfaat Eco-enzym dalam hal mengobati luka kulit yang sangat parah sekalipun.

Mendengar banyaknya manfaat dari pengolahan sampah yang biasa mereka liat di dapur, warga yang mendengarkan pun menjadi sangat antusias dalam mengikuti praktek cara pembuatan larutan Eco-Enzym bersama sama. Pembuatan larutan Eco-Enzym hanya membutuhkan 3 bahan penting yaitu satu bagian saka atau gula merah, tiga bagian sampah organic/sampah dapur, dan 10 bagian air jernih, lalu didiamkan selama 3 bulan didalam wadah plastic yang kedap udara. Dalam proses pembuatan pada saat acara berlangsung, beberpa Ibu ibu peserta yang bersemangat ingin mencoba melakukan proses pembuatan ke depan bersama pemateri.

Dari acara ini bisa kita rasakan semangat para audiens dari cara mereka mengikuti proses pembuatan dan keinginan mereka mengumpulkan sampah yang biasanya mereka buang diolah menjadi Eco-Enzym.

Setelah penyajian materi dan praktek pembuatan Eco Enzyme selesai, beberapa Ibu ibu membawa anak-anak mereka yang menderita gatal-gatal kulit agar dapat mencoba langsung menggunakan Eco-Enzym untuk mengobati kulit anak anaknya yang bermasalah. Merekapun diberi contoh larutan Eco-Enzyme yang sudah jadi untuk dibawa pulang.

“Semoga Materi Eco-Enzym kali ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat memunculkan produk ekonomi UMKM kita yang baru dengan kerjasama kita Warga Mungka dengan Anak-anak Mahasiswa KKN kita kedepannya,”ujar Wali Nagari Mungka, Epi Adri yang bertekad untuk menjadikan kegiatan mengolah sampah dapur menjadi larutan yang kaya manfaat ini sebagai salah satu kegiatan warga kedepannya (analisa)