Padang,—-Tekad Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Mulyadi-Ali Mukhni sudah bulat. Pasangan yang dikenal dengan Mualim ini akan menerapkan prinsip ABS-SBK dalam pemerintahannya jika diamanahkan oleh masyarakat Sumbar memimpin untuk 5 tahun ke depan. Keduanya memaparkan bagiamana melaksanakan prinsip tersebut dengan baik.
“Adat Basandi Sarak-Sarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), sebetulnya ini adalah sebuah sinkronisasi antara adat dengan agama. Adat kita mengajarkan kita berbudi luhur sementara agama Islam adalah juga untuk memperbaiki akhlak manusia,” ujar Mulyadi yang didampingi Ali Mukhni, Kamis 3/12.
Bertempat di Hotel Grand Inna Padang, Sumatera Barat dalam Debat Publik Pilgub Sumbar putaran kedua, Mualim tampil prima. Keduanya menempatkan Tigo Tungku Sajarangan sebagai aktor penting dalam penerapan prinsip ABS-SBK. Namun persoalan yang dihadapi sering kali membuat peran lembaga adat menjadi berkurang.
Mulyadi menilai salah satu sebabnya karena kekurangan sarana dan prasarana, diantaranya salah satu berupa Balai Adat. Untuk mengatasi itu Mualim berkomitmen untuk menyediakan Balai Adat untuk setiap nagari di Sumbar secara bertahap.
Ketersedian Balai Adat bagi Mulyadi-Ali Mukhni sangat penting agar para niniak mamak, alim ulama, dan cerdik pandai punya ruang untuk mengekpresikan ABS-SBK. Baginya, penerapan prinsip ini otomatis akan bisa berjalan jika sarana berupa Balai Adat bisa diwujudkan di seluruh nagari.
Selain itu sebagai wujud kepeduliannya pada adat Minang, Mualim menyadari betul degradasi budaya dan adat Minangkabau. Lantas, untuk mengatasinya Mualim akan mendorong kurikulum berbasis prinsip ABS-SBK di sekolah, yaitu berupa pelajaran Adat Minangkabau.
Langkah ini ditempuh oleh Mulyadi-Ali Mukhni agar dapat merevitalisasi peran Tigo Tungku Sajarangan agar generasi muda dapat memahami kekayaan adat dan budaya Minangkabau. Sebab, ia melihat generasi muda Sumbar banyak yang melupakan prinsip ABS-SBK.
Ia pun mengatakan, jika penguatan peran Tigo Tungku Sajarangan ini sebagai bentuk komitmen Cagub Mualim nomor urut 1 karena Mualim menyadari peran penting dari lembaga adat ini.
“Kita fungsikan niniak mamak kita, supaya budaya kita ini tidak makin hilang dalam praktek sehari-hari. Karena banyak sekali yang sudah mulai dilupakan oleh generasi sekarang ini terkait dengan adat dan budaya Minangkabau. inilah tugas kita ke depan kalau kita menjadi kami menjadi gubernur ini akan menjadi perhatian yang utama,” tutup Cawagub Ali Mukhni, Bupati Padang Pariaman dua periode. (*mydcenter/gk)