Menebak Pemenang di Kedai Warta Cafe Gor HAS

oleh -1,151 views
oleh
1,151 views
Pimred koran Rakyat Sumbar Revdi Iwan Saputra biasa dipanggil Ope tengah menyampaikan pandangannya tentang Pilkada Padang, yang besok Rabu hari pencoblosannya, Selasa 26/6 di Cafe Warta Gor HAS Padang. (foto: wanteha)

Padang,—Satu hari jelang pencoblosan Pilkada Kota Padang, berbagai kalangan mulai mempergunjingkan analisa masing-masing tentang siapa pemenangnya.

Pesta demokrasi tahun 2018 ini pada pemilihan kepala daerah di Sumatera Barat ada empat daerah yang melaksanakan Pilkada yaitu, Kota Padang, Kota Sawahlunto, Kota Pariaman, dan kota Padang Panjang, dan selalu menarik dibicarakan rakyat.

Termasuk Kota Padang, di Cafe Warta Komplek GOR H Agus Salim Rimbo Kaluang Padang Barat. Kerena di cafe tempat ngumpulnya para jurnalis tentu pembicaraan menjadi alot dan hot. Siapa pemenang nomor 1 atau nomor 2.

Dari pantauan media ini tampaknya akan ada terjadi perubahan dan kejutan untuk Pilkada 27 Juni nanti seiring beragamnya pandangan dari kalangan masyarakat pemilih kota Padang.

Menurut Revdi Pimred koran Rakyat Sumbar, dinamika pemilih calon walikota kali ini mulai tampak berubah masing-masing dari kedua tim berbeda, dari amatan Ope biasa Revdi dipanggil cara untuk menarik simpatik jagoanya juga berbesa pula. .

“Pilkada besok akan ada kejutan-kejutan baru yang akan merubah untuk pimpinan baru lima tahun kedepan,” ujar Ope.

Sementara Dasrul, jurnalis padangtv, terlihat setuju akan ada kejutan di Pilkada Padang besok.

“Saya juga meyakini pesta demokrasi kali ini akan merubah peta politik tidak seperti yang dibayangkan banyak orang,” ujarnya.

Sedangkan Adrian Toaik, owner www.tribunsumbar memperkirakan Pilkada Padang alot justru saat penghitungan.

“Dua pasang yang maju, aku perkirakan jarak raihan suaranya tipis, tak ada menang mencolok,”ujarnya.

Bahkan Adrian yang kini Komisioner Komisi Informasi Sumbar menyebut soal partisipasi pemilih di Pilkada tidak ada perubahan dibandingkan alek demokrasi sebelumnya.

“Tak meningkat siknifikan antara 60 sampai 70 persen lah partisipasi pemilih ke TPS besok,”ujarnya.

Bahkan dari beberapa kalangan wartawan mengamati perkembangan terkini tak dipungkiri juga oleh mereka akan ada perubahan dan kejutan, walau kadang juga berbeda pendapat.

Tapi pandangan diskusi siang itu berbeda namun para jurnalis lintas media di Padang, sepakat bahwa Pilkada Padang harus damai.

“Berbeda adalah dinamika demokrasi, adanya perbedaan justru memperkaya khasanah pemahaman kita tentang demokrasi itu sendiri, peace yang utama,”ujar Ope. (wanteha)