Oleh: Irwan Prayitno
Pada 5 Oktober 2020 lalu saya menghadiri pertemuan virtual dengan dinas kesehatan dan direktur rumah sakit se-Sumatera Barat. Pertemuan tersebut diselenggarakan dalam rangka menyamakan persepsi serta menyatukan langkah dalam menangani pasien covid di Sumbar.
Seperti diketahui, jumlah orang yang positif covid semakin bertambah di Sumbar. Perlu koordinasi yang baik agar penanganan bisa maksimal. Dengan adanya testing, tracking, isolation dan treatment, bisa membantu memetakan bagaimana pengaturan yang optimal agar semua pasien bisa tertangani. Hal ini terkait dengan peran rumah sakit yang ada dan upaya untuk menangani pasien dengan segera. Sehingga tingkat kematian bisa diminimalkan dan tingkat kesembuhan bisa dimaksimalkan.
Tingkat kematian akibat covid di Sumbar saat ini kurang dari 2% (di bawah rata-rata nasional) dan tingkat kesembuhan mencapai 51%. Jika koordinasi bisa dilakukan dengan baik, maka tingkat kematian bisa diminimalkan, dan tingkat kesembuhan bisa dimaksimalkan. Salah satu hal penting untuk menyukseskan hal ini adalah memaksimalkan koordinasi antar dinas kesehatan dengan rumah sakit, dan koordinasi rumah sakit dengan rumah sakit.
Rumah sakit untuk penanganan covid yang ada di Sumbar bisa dikategorikan seperti berikut: Rumah sakit daerah menerima pasien ringan sampai sedang. Rumah sakit rujukan covid menerima pasien sedang hingga berat tanpa komorbid. Sedangkan RS M. Djamil dan rumah sakit yang lengkap alat penunjangnya untuk pasien berat dengan penyakit bawaan. Adapun pasien Covid ringan tanpa gejala, tidak perlu dirawat di Rumah Sakit tapi cukup di Karantina yang disiapkan pemerintah atau isolasi mandiri.
Dengan kategori seperti ini maka rumah sakit daerah tidak perlu memaksakan diri untuk menerima pasien sedang hingga berat tanpa komorbid. Demikian pula pasien, tidak perlu memaksakan diri untuk dirawat di rumah sakit yang bukan kategori penyakitnya. Karena sudah ada rumah sakit dengan kategori sesuai kondisi pasien yang siap merawat.
Dalam menentukan pasien covid dirawat di mana, dinas kesehatan kota dan kabupaten berperan dalam mobilisasi pasien ke rumah sakit. Termasuk ketika rumah sakit tidak dapat menerima pasien yang sudah dirujuk dinas kesehatan.
Dengan adanya aplikasi yang memanfaatkan teknologi informasi, dinas kesehatan bisa mengetahui jumlah ketersediaan tempat tidur seluruh rumah sakit secara real time dan juga kapasitas seluruh rumah sakit rujukan. Sehingga membantu untuk menangani pasien yang dirujuk. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi penolakan pasien covid oleh rumah sakit. Selain itu pasien covid juga tidak mesti harus dirawat di rumah sakit. Bisa diisolasi di tempat yang sudah disediakan jika dianggap tidak perlu dirawat.
Dengan pemanfaatan teknologi informasi dan penguatan koordinasi, maka insya Allah pasien covid bisa lebih cepat tertangani. Dan tidak ada lagi saling lempar tanggung jawab, terutama ketika menghadapi pasien covid yang masuk kategori berat. Dengan demikian, kita sudah berupaya maksimal untuk mencegah kematian, tanpa bermaksud mendahului ketetapan Tuhan. Sekaligus mengupayakan naiknya tingkat kesembuhan.
Selain itu, peran teknologi informasi bisa membantu penyediaan tenaga kesehatan di rumah sakit. Sehingga rumah sakit yang kekurangan tenaga kesehatan bisa mendapatkan bantuan tenaga kesehatan yang dibutuhkan. Hal ini guna mendukung rumah sakit tetap buka melayani masyarakat dan pasien covid.
Kami sangat mengapresasi dan menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh tenaga kesehatan di Sumbar yang selama ini telah berjuang menangani pasien covid dan juga non covid secara maksimal. Mudah-mudahan dengan adanya pertemuan ini, koordinasi bisa semakin baik dan pelayanan kepada masyarakat juga bisa semakin baik.
Semoga upaya kami ini bersama seluruh dinas kesehatan dan rumah sakit di Sumbar serta pihak-pihak terkait mendapatkan dukungan dari segenap lapisan masyarakat. Sehingga terjadinya pertambahan orang yang positif covid tetap bisa ditangani dengan koordinasi yang baik dan memanfaatkan teknologi informasi.
Insya Allah, jika kita mau berubah untuk semakin lebih baik dalam menangani pasien covid, Allah Swt akan memberikan pertolongannya kepada kita. Seperti yang difirmankan dalam surat Ar Ra’d ayat 11 yang artinya, _“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (analisa/rewrite: Padek 14/10)