‘Mengeluarkan Pemilu dari Lorong Gelap’ Dibedah

oleh -1,273 views
oleh
1,273 views
Buku Mengeluarkan Pemilu dari Lorong Gelap Husnil Kamil Manik, 7 Juli dibedah di Padang.
Buku Mengeluarkan Pemilu dari Lorong Gelap Husnil Kamil Manik, 7 Juli dibedah di Padang.

Padang,—Peringatan satu tahun wafatnya Husnik Kamil Malik (HKM) 7 Juli 2017 dibedah di Padang.

Buku yang berisi tulisan dan pemikiran HKM sebagai pekerja Pemilu juga testimoni banyak kalangan terhadap kinerja HKM berjudul ‘Mengeluarkan Pemilu dari Lorong Gelap’.

“Bedah buku diadakan di Auditoriun Gubernuran Sumbar pada 7 Juli dengan keynote speaker Hakim Mahkamah Konstitusi Saldi Isra,”ujar Sahabat HKM, Hary Efendi Iskandar, Senin 3/7 di Padang.

Selain Prof Saldi sebagai pembicara utama, kata Hary, buku almarhum HKM akan dibedah juga oleh Nur Hidayat Sardini, Virdyan Aziz, Prof Helmi, Amnasmen dan Aguswanto.

“Pada buku Mengeluarkan Pemilu dari Lorong Gelap sarat pengalaman almarhum HKM terkait Pemilu di Indonesia, wajar karena 10 tahun HKM jadi Komisioner KPU Sumbar dan berlanjut menjadi Ketua KPU RI, hingga ajal menjemput beliau,”ujar Harry.

Bahkan buku ini menurut pandangan banyak sahabat terasa HKM masih hidup saja.

“Hidup dalam bentuk lain, yakni pemikiran-pemikiran beliau tentang Pemilu juga kiat almarhum dalam membina hubungan sosial dengan siapa saja, kesederhanaan almarhun juga sangat tergambar di buku tersebut,”ujar Defil, wartawan di Padang.

Menurut Komisoner KI Sumbar, Adrian Tuswandi, HKM termasuk pekerja Pemilu yang berdedikasi, baik saat di Sumbar maupun jadi Ketua KPU RI.

“Bisa dipastikan membuat informasi Pemilu terbuka adalah saat HKM menjadi Ketua KPU RI,”ujar Adrian.

Bahkan scand C1 di TPS masuk ke web KPU adalah terobasan HKM. “Pekerjaan Pemilu menyangkut trust publik, tebukanya hasil lewat scand C1 bisa diunduh seluruh masyarakat, ini ada di era HKM jadi ketua, dan sejak dari TPS hasil Pemilu langsung dipercayai publik,”ujar Keta KPU Sumbar Amnasmen.

Bedah buku dipastikan menarik san diantusiasi oleh banyak kalangan, pasalnya buku almarhum sarat referensi.

“Dan buku itu penting bagi politisi, akademisi dan pekerja Pemilu karena dari pengalaman HKM di buku ini ada referensi buat kita semua,”ujar Hary.

Almarhum Husni Kamil Manik meninggal dunia oada 2 Syawal 1437 H, kabar berita waktu itu mengejutkan banyak pihak di seluruh Indonesia.

7 Juli besok setahun sudah HKM berada di alam kubur bagi sahabat dna penganggumnya sulit melupakan pikiran dan laku almarhum dalam berinteraksi dengan siapa saja.

Bagi semua sahabat kini hanya punya semangat untukmeneruskan cita-cita alamarhum dan selalu mengirimkan Alfateah kepada almarhum dalam tidur abadinya. In memorial HKM.(wandi)