Menguak Kekayaan Hayati Mentawai,

oleh -359 views
oleh
359 views
Ekspedisi bersama UNAND dan ITB di Siberut Selatan, kuat kekayaan hayati yang melimpah di sana. (dok-tim)

Tim Peneliti Biologi FMIPA UNAND dan SITH ITB Ekspedisi Bersama di Siberut Selatan

GUGUSAN Kepulauan Mentawai di bagian Barat Pulau Sumatra adalah syurga keanekaragaman hayati nusantara yang belum banyak dikaji.

Untuk itu, para peneliti dari Jurusan Biologi FMIPA UNAND dan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) menggelar ekspedisi bersama di Siberut Selatan, Kabupaten Kepualauan Mentawai Sumatra Barat.

Eksplorasi biodiversitas yang berlangsung sejak 12-16 Oktober 2021 tersebut terpusat di wilayah Kecamatan Siberut Selatan dan difokuskan kepada inventarisasi keanekaragaan flora dan fauna dalam lingkup terbatas.

Kajian flora secara khusus menarget jenis-jenis anggrek (Orchidaceae), jahe-jahean (Zingiberaceae) yang dikoordinatori oleh Dr. Nurainas, pakar taksonomi tumbuhan sekaligus kurator Herbarium ANDA Jurusan Biologi FMIPA UNAND. Selain itu, kolektor sekaligus pengembang tanaman anggrek Dr. Mairawita juga tergabung dalam tim ini.

Untuk keanekaragaman fauna, terdapat tim peneliti yang secara khusus menginventarisasi spesies-spesies serangga dan pengetahuan masyarakat lokal terkait serangga di Siberut Selatan yang terdiri dari Dr. Henny Herwina, M.Sc. dan M. Nazri Janra, MA dari kelompok kajian taksonomi hewan Jurusan Biologi, dan Prof. Dr. Tati Suryati Syamsudin, DHEA dari kelompok kajian ekologi SITH ITB. Tim lainnya berfokus kepada keanekaragaman ikan air tawar yang diketuai oleh Dr. Dewi Imelda Roesma, peneliti genetika ikan dari laboratorium Genetika Jurusan Biologi FMIPA UNAND.

Sedangkan untuk kajian tentang spesies-spesies amphibi dan reptil dikomandoi oleh Dr. Djong Hon Tjong dari Jurusan Biologi FMIPA UNAND. Adapun tim yang dipandu oleh Aditya Dimas Pramudya, M.Si. dari SITH ITB dan Dr. Wilson Novarino dari Museum Zoologi Jurusan Biologi FMIPA UNAND meneliti jenis-jenis burung baik di kawasan pantai maupun di wilayah hutan terdekat di Siberut Selatan. Kelompok kajian lain yang terdiri atas Dr. Nurmiati, M. Nazri Janra, Dr. M. Idris, dan Dr. Tesri Maideliza dari Jurusan Biologi FMIPA UNAND dan Dr. Anriansyah Renggaman dari SITH ITB juga menginventarisasi jenis-jenis ikan laut tangkapan nelayan di Muara Siberut.

Ekspedisi ilmiah ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang telah dilaksanakan pada tahun 2019. Hasil-hasil yang diperoleh dari eksplorasi kolaboratif para peneliti biologi UNAND dan ITB ini ditargetkan dapat memberikan sekelumit gambaran tentang kekayaan hayati di kawasan Siberut Selatan khususnya dan Kepulauan Mentawai secara luas.

Selain itu, ketersediaan data-data ilmiah terkait flora dan fauna diharapkan dapat menjadi dasar penting dalam perumusan strategi dan kebijakan pembangunan di Mentawai yang berorientasi kepada pengembangan sumber daya alam lokal secara arif dan berkelanjutan.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari Pemda Kabupaten Kepulauan Mentawai yang telah memfasilitasi perizinan berkegiatan dan penyediaan pemandu lapangan. Selain itu, pihak Taman Nasional Siberut juga berkontribusi penuh dalam penyediaan akomodasi dan mobilisasi lokal bagi para peneliti selama berkegiatan.

Kedepan, eksplorasi biodiversitas ini ditargetkan dapat menjangkau wilayah yang lebih luas terutama pada wilayah yang termasuk kedalam kawasan Taman Nasional Siberut.

Untuk itu, UNAND dan ITB akan bekerja sama secara sinergis dengan pihak pengelola Taman Nasional Siberut serta pihak-pihak terkait lainnya. (papaers-tim)