Merasakan Lelahnya Pak IP

oleh -615 views
oleh
615 views
Ketua DPW.PSI Sumbar Faldo Maldini (foto: dok)

Oleh : Faldo Maldini

Ketua DPW PSI Sumbar

SAYA sudah bertemu di banyak kesempatan dengan beliau. Badannya kurus, namun begitu kokoh, bukan kurus yang ringkih. Pak Gubernur Irwan Prayitno atau Pak IP biasanya disapa. Saya sempat mengidolakan beliau dulu, waktu masih mahasiswa, kebetulan kami satu almamater juga.

Sumatera Barat menjadi salah satu daerah paling cepat peningkatan penularan Covid-19, saya bisa bilang ini adalah prestasi Beliau. Kenapa angka penularan tinggi dibilang prestasi? Anda mancimieh Pak Gubernur? Saya pastikan tidak. Angka tinggi ODP PDP, dst yang tinggi hanya bisa dicapai dengan tes yang sangat masif.

Amerika Serikat menjadi negara dengan angka positif tertinggi di dunia, misalnya. Bukan karena orang Amerika lebih buruk. Tetapi, pemerintahnya sudah berhasil melakukan tes pada lebih dari empat juta warganya. Dalam tulisan saya yang sebelumnya, saya sempat bilang ada satu juta orang yang bakal terancam oleh Covid-19. Pak Gubernur juga memahami situasi tersebut, maka sekarang harusnya sudah lebih dari 1% orang yang terancam tersebut diperiksa. Ini adalah prestasi Pak Gubernur sejauh ini.

Di acara ILC terakhir Pak IP muncul, saya juga menangkap pesan kepemimpinan yang kompeten. Beliau paham persoalan dan mampu menjelaskannya. Orang yang kompeten tidak akan anggap remeh sebuah ancaman sekecil apapun, pasti akan dihitung. Supir truk yang kompeten, misalnya, tidak akan luput memeriksa angin bannya ketika hendak menghadapi tikungan-tikungan maut Sumatera. Kalau yang tidak kompeten, pastinya akan ngerasa kalau tantangan semuanya enteng.

Saya lihat pastinya lelah menjalani hari-harinya, Pak IP. Apalagi, sekarang Bandara mulai dibuka lagi. Orang-orang mudik yang katanya lagi tugas atau “tugas mudik” mulai masuk. Apa yang dilakukan oleh Pak IP bisa saja akan mulai lagi dari nol. Tetapi, Beliau sudah sangat yakin mampu melakukan pengawasan ketat, tentunya itu tidak akan mudah.

Sementara, tim kami berkeliling Sumbar untuk menyapa warga yang terdampak. Kami berikan donasi dalam bentuk uang tunai, dari kantong pribadi dan orang-orang yang peduli Sumbar, sudah ratusan titik didatangi oleh teman-teman kami yang selalu bersemangat. Kami namakan uang Rp. 200.000/amplop ini sebagai #PitihSolidaritas. Alhamdulillah, sudah banyak yang tergerak dan merasa terbantu.

Masalah kedua di luar Covid-19 adalah pengentasan masalah dari orang-orang terdampak. Kami masih menemukan banyak orang tidak tersentuh bantuan pemerintah. Bahkan, rumah-rumah yang mau roboh, diisi oleh perempuan kepala keluarga yang sudah sangat tua, belum terima bantuan pemerintah.

Kami mengusulkan percepatan bantuan tunai seperti ini. Covid-19 mengajarkan kita tentang pentingnya negara memiliki data pribadi yang lengkap. Kami berharap ke depan, warga Sumatera Barat bisa 100% punya rekening Bank. Jadi, transfer bisa langsung dilakukan setelah verifikasi data. Langkah ini terbilang sederhana, namun butuh kerjasama semua pihak melakukannya. Bahkan, Ibu Kota DKI Jakarta saja belum bisa melakukannya.

Pak IP bisa saja meminta Bank Nagari untuk aktif, jemput bola. Bagaimana angka yang memiliki rekening bisa semakin bertambah. Kalau bisa akses 70% masyarakat saja, tentunya Bank Nagari sudah punya nasabah lebih dari 3 juta orang. BUMD kita bisa makin meyakinkan dibandingkan dengan Bank DKI Jakarta, yang nasabahnya sekitar 2.5 juta saja. Belum lagi, kita bicara potensi orang Sumbar di rantau yang bisa jutaan lagi jumlahnya.

Pekerjaan rumah ini harus didukung oleh unit-unit pemerintahan yang ada di bawah kordinasi Pak IP. Tentunya, tidak perlu susah-susah mengirim bantuan tunai dengan menggunakan pos dan Ojol, yang memakan waktu. Perusahaan logistik bisa dimanfaatkan untuk distribusi bantuan nontunai saja, berfokus.

Saya harap, bisa segera pulang ke Sumatera Barat. Sudah sangat rindu bertemu orang tua tercinta. Saat ini, kami hanya bisa berdoa dan sedikit berbagi dari tanah rantau. Semoga Allah SWT menguatkan kita sebagai insan lewat ujian ini. (analisa/fb @faldomaldiniII)