Mesin Pengurai Sabut Kelapa Hasilkan Aneka Produk Berbasis Bahan Kelapa

oleh -300 views
oleh
300 views
PKM Prodi Politeknik ATI Padang.

Oleh : Tim PKM Dosen Prodi Politeknik ATI

LIMBAH Kelapa muda termasuk salah satu sampah organik. Sampah organik dapat dikelola lebih lanjut untuk menghasilkan barang-barang yang mempunyai nilai seni dan nilai jual yang tinggi.

Limbah ini banyak terdapat di Kenagarian Sungai Buluah Selatan, kecamatan Batang Anai, kabupaten Padang Pariaman dan sekaligus merupakan tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan tim dosen Politeknik ATI Padang.

Melalui program pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini kita memberikan pelatihan kepada warga masyarakat yang terdiri dari ibu-ibu, remaja, pemuda dan tokoh masyarakat selaku pelaku UMKM Karya Bersama dalam mengelola limbah sabut kelapa muda menjadi produk bernilai ekonomis. Tim PKM dosen yang diketuai oleh Bapak Candrianto, ST.M.Pd, dengan anggota Isra Mouludi, S.Kom, M.Kom, Miratul Hasni, SH.M.Pd, Erwinsyah Sipahutar, MT dan Nurike Oktavia, ST, MT.

Candrianto, menjelaskan bahwa kelapa merupakan tanaman yang terluas di Kabupaten Padang Pariaman, mempunyai mutu terbaik dibandingkan daerah lainnya dengan ditandai masih mendominasi di pasar-pasar baik dalam daerah maupun luar daerah.

Pemasaran luar daerah yang lebih dominan adalah Pekan Baru dan Jambi dengan kapasitas jual lebih 10.000 buah perhari. Luas kawasan produksi Padang Pariaman 34.722.00 Ha dengan Jumlah Produksi 512,7 ton/tahun dengan harga produksi Rp 800,-/buah.

Dengan banyaknya kelapa ini termasuk kelapa muda maka beberapa peluang usaha yang dapat dilakukan masyarakat seperti berjualan kelapa muda. Permasalahan yang timbul dengan adanya usaha kelapa muda adalah banyaknya limbah kelapa muda yang bertumpuk di tempat usaha dan dibuang begitu saja sehingga mencemari lingkungan dan membuat lingkungan menjadi kotor daan tidak bersih.

Untuk mengatasi limbah sabut kelapa muda ini perlu dikelola dengan baik, salah satunya dengan membuat aneka produk bernilai ekonomis melalui program Pendidikan, pelatihan dan bimbingan. Dengan adanya pelatihan pengelolaan limbah sabut kelapa muda melalui penggunaan mesin pengurai ini diharapkan limbah sabut kelapa muda tidak lagi bermasalah dan mengolahnya menjadi aneka produk sebagai salah satu solusinya untuk meningkatkan pendapatan pelaku UMKM dan masyarakat yang memiliki peluang besar.

Pada kegiatan ini, peserta dibekali dulu dengan teori tentang kelapa muda beserta olahan kelapa menjadi aneka produk kemudian diberikan kesempatan untuk ikut bagaimana mempraktikkan cara pengolahan limbah sabut kelapa muda dengan menggunakan mesin pengurai sabut kelapa.

Peserta yang hadir sangat banyak dan diluar target, namun tim PKM tetap memberdayakan seluruh peserta karena semakin antusiasnya banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, salah satunya kalau produk olahan kelapa ini berhasil dan banyak jenis kami hasilkan kemana kami harus memasarkannya.

Dengan semangat Candrianto, menjawab bisa apabila bapak dan ibu serius dan bersungguh-sungguh, insyaallah doa kita dijabah oleh Allah, SWT, Aaamin….. riuh tepuk tangan dari seluruh peserta buat dosen Politeknik ATI Padang.

Wali Nagari Sungai Buluah Selatan, Afrizal GE mengatakan bahwa dia sangat senang, bangga dan berterima kasih kepada dosen-dosen Politeknik ATI Padang karena telah memilih nagarinya sebagai tempat pelatihan pengolahan limbah sabut kelapa dengan menggunakan teknologi berupa mesin pengurai sabut kelapa.

Dengan program ini saya berharap dapat meningkatkan kegiatan pelaku UMKM Karya Bersama dan juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di nagari Sungai Buluah Selatan, kecamatan Batang Anai dan saya berharap kepada Politeknik ATI Padang untuk menjadikan nagari sungai buluah selatan sebagai daerah binaannya.

“Sekali lagi kami menggucapkan terima kasih dengan adanya penyerahan bantuan peralatan yang cukup mahal untuk pengolahan limbah sabut kelapa muda,” ujar Afrizal.

Mesin pengurai sabut kelapa yang dibuat oleh tim PKM dosen tahun 2022 ini telah disumbangkan ke UMKM Karya Bersama yang berlokasi di Sungai Buluah Selatan. Alat yang disumbangkan ini berupa 1 (satu) buah mesin beserta alat pendukung lainnya.

Sebelum penyerahan peralatan ini kepada Bapak Wali Nagari dan Ketua UMKM ibu Handni Herawati, S.Pd, TIM PKM dosen memberikan sosialisasi tentang penggunaan peralatan,

Pendidikan dan pelatihan serta pembimbingan dalam mengolah sabut kelapa menjadi produk bernilai ekonomis kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara serah terima bantuan peralatan dan ditutup dengan membaca Do’a dan photo bersama.(analisa)