Minang Diaspora Dorong Investasi Hotel dan Restoran di Kota Besar Dunia

oleh -1,101 views
oleh
1,101 views
Burmalis Ilyas gali peluang bisnis bersama Septawijaya Pengue, perantau Minang dan suaminya (orang Italia) di Novara, Italia. (foto: dok.)
Burmalis Ilyas gali peluang bisnis bersama Septawijaya Pengue, perantau Minang dan suaminya (orang Italia) di Novara, Italia. (foto: dok.)

Italia,—Minang Diaspora Network Global (MDN-G) selalu berbuat dan memanfaatkan peluang bisnis di dunia. Pada saat berkunjung bisnis ke Italia, Direktur Eksekutif MDN-G, Burmalis Ilyas menggali kesepahaman untuk berbisnis bersama  Septawijaya Pengue, seorang perantau Minang di Novara, Italia pMinggu, 7/1 setempat.

“Dari perbincangan makan siang bersama Uni Septawijaya Pengue, muncul beberapa ide untuk pengembangan bisnis para perantau Minang,” sebut Burmalis Ilyas via ponselnya, Senin malam, 8/1 “Bisnis urang awak sudah harus go internasional,” jelasnua Direktur Eksekutif MDN-G itu.

Menurut Burmalis, Restoran Minang tidak boleh kalah dengan Thai Food dan Vietnam, India, China Resto.

“Kita di MDN-G menghimbau dan mendorong agar pengusaha kuliner Minang bisa investasi dan ekspansi keluar negeri, terutama di kota kota besar dunia,” ujarnya.

Target MDN-G pada 20 tahun ini sudah bisa melihat Resto Minang ada di seluruh dunia.

Menurut Burmalis, MDN-G akan menjadi mediator, promotor, fasilitator, dan tentu saja juga sebagai provokator yang positif guna mendorong urang awak go international alias going global.

“Kita di MDN-G siap memfasilitasinya,” tegas Owner Anak Salido Tour n Travel itu.

Selain potensi kuliner Minang, lanjut Burmalis, perantau Minang, termasuk Pemprov Sumbar perlu memberanikan diri berinvestasi di bidang hotel seperti konsep Hotel Balairung di Matraman, Jakarta, dan di bawahnya ada Resto Minang.

“Insya Allah, return of investmen akan cepat balik jika pengusaha Minang atau Pemprov Sumbar invest di kota kota besar seperti Milan, Paris, Roma, London, dan lainnya yang sudah pasti banyak wisatawannya,” papar pemilik Burma Residence Syariah itu.

“House of Minang yang sekaligus di bawahnya ada Resto Minang, bisa sekalian menjadi agen promosi wisata Sumbar. Three in one, and one in three,” tambah Burmalis lagi.

Seperti dikatakan Ketua Umum MDN-G, Dino Patti Djalal, Rendang menurut survey adalah masakan nomor satu, makanan terlezat di dunia.

“Tapi restoran Minang masih kalah jumlahnya dibanding restoran India, China, Thailand, Vietnam di kota-kota besar dunia, seperti Roma, Milan, London, New York, Tokyo dan lain-lain, ini PR besar bagi masyarakat Minang Internasional,”ujarnya.

Ditegaskan Burmalis, potensi masakan Minang dengan Rendang nomor satu di dunia tidak sebanding dengan jumlan resto Minang yang ada di kota-kota besar dunia.

“Untuk itu, jaringan perantau Minang MDN-G mengajak agar para perantau going global atau go international. Sekarang waktunya go international,” tegas Burmalis lagi.(rilis/ny)