Monumen Al Qur’an di Islamic Center Bermula dari Ramah Tamah

oleh -173 views
oleh
173 views

PADANG PANJANG,– Pembuatan Monumen Al Qur’an yang terdiri dari Surat Shad Ayat 6-36 di Islamic Center, diawali dari ramah tamah Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano bersama Ketua Alumni Angkatan 81 SMP Padang Panjang, Zulmawi Munir pada Februari 2021 lampau.

Zulmawi menyampaikan keinginan untuk menyumbangkan Patung Bundo Kanduang dan Patung Kuda, yang direncanakan terpasang di Lapangan Bancalaweh.

Hal tersebut tidak mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Panjang, dikarenakan kota ini dikenal sebagai Kota Serambi Mekkah.

“Karena tidak mendapat dukungan MUI, muncullah ide Bapak Wako Fadly untuk membuat Monumen Al Qur’an sewaktu beliau diundang dalam malewakan gala Datuak Saidi pada 10 Juni 2021 lalu,” kenang Zulmawi.

Pembicaraan Monumen Al Qur’an dilanjutkan saat berkunjung ke rumah ahli ukir di Bantul, Yogyakarta, Yulhendri yang juga merupakan orang Padang Panjang. Ia merasa terpanggil untuk menyumbangkan karyanya di kampung halaman, dan diselesaikan selama empat bulan.

Dikatakannya, para alumni merasa senang peresmian Monumen Al Qur’an bertepatan dengan penyelenggaraan MTQ Nasional XXXIX Tingkat Provinsi Sumatera Barat yang digelar di Kota Padang Panjang.

“Begitulah sejarah Monumen Al Qur’an ini, yang bakal berdiri megah di tengah halaman Islamic Centre. Insyaa Allah akan diresmikan Bapak Wako Fadly pada 12 November 2021 mendatang,” ujar Zulmawi.

Pihak alumni berharap monumen ini merupakan langkah awal dari para alumni dari berbagai angkatan, untuk ikut berpartisipasi terhadap kampung halaman. Dan bisa menjadi Icon Padang Panjang sebagai Kota Serambi Mekkah.

“Monumen ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya, dengan bertambahnya kunjungan wisatawan ke Islamic Centre.

Harapan terakhir dari kami, agar monumen dapat dipelihara secara berkala. Karena umur ekonomis monumen ini diperkirakan 20 tahun,” harap Zulmawi.

Pihak alumni juga berterima kasih kepada Pemko khususnya Dinas PUPR yang turut berperan aktif dalam pemasangan monumen. (shintia/kominfo)