Mufidah JK Minta Gubernur, Bupati dan Walikota Melestarikan Industri Tenun

oleh -506 views
oleh
506 views
Ketua Umum Dekranas Mufidah JK meninjau Sentra Industri Tenun Kabupaten Tanah Datar di Kecamatan Lintau Buo (foto: fantau)

Batusangkar, — Ketua Umum Dekranas Mufidah Jusuf Kalla meminta para kepala daerah se-Sumatera Barat untuk melestarikan kerajinan tenun dengan mengembangkan sentra industri tenun di Kabupaten Tanah Datar.

“Saya sangat berbahagia dapat bertemu dengan para pejuang ekonomi sektor industri kerajinan tenun, untuk itu saya harapkan kepala daerah dan Dekranasda untuk melestarikan warisan leluhur bangsa ini,”ujar Mufidah di Sentra Industri Tenun di Kecamatan Lintau Buo, Tanah Datar, Senin 8/4.

Mufidah menyebutkan industri kerajian tenun yang memiliki nilai estetika tinggi di era milenial ini perkembangannya cukup mengkhawatirkan sehingga perlu upaya melestarikannya.

“Kerajinan tenun ini sudah dikenal di mancanegara, namun semakin lama semakin surut karena generasi muda kita lebih suka bekerja di kota,” katanya.

Mufidah menyampaikan sentra Tenun ini tidak hanya milik orang Tanah Datar saja tetapi untuk masyarakat Sumatera Barat secara keseluruhan dan ke depan juga dikembangkan kerajinan songket.

Sementara itu, Ketua Yayasan Kriya Minangkabau Fasli Djalal mengatakan pihaknya memiliki visi yang sama dengan pihak Dekranas untuk melestarikan warisan budaya kerajinan tenun.

“Yayasan ini didirikan Ibu Mufidah dengan cita-cita melestarian kerajinan tenun yang menjadi kebanggaan orang Minangkabau,” kata Fasli.

Selain upaya melestarikan kerajinan tenun diharapkan juga mendatangkan manfaat ekonomi bagi warga Tanah Datar khususnya dan Sumatera Barat umumnya.

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi mengatakan sentra industri Tenun di Tanah Datar ini merupakan sentra tenun terbesar di Indonesia yang diresmikan oleh Mufidah JK pada 8 Mei 2018 lalu.

Ia menyebutkan sentra industri tenun ini dilengkapi dengan faslitas gedung produksi, kantor UPTD, gedung celup dan menghani, pagar keliling dan landscape yang dibiayai melalui DAK Perindusrian tahun anggaran 2017, 2018 dan 2019 dengan total biaya Rp19,2 miliar serta dilengkapi rusunawa dengan 35 kamar, fasilitasnya sekelas apartemen dengan angaran biaya Rp8,9 miliar.

Ikut hadir dalam acara tersebut Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Forkopimda Sumbar, Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma dan Forkopomda, bupati dan walikota serta Dekranasda se-Sumbar. (fantau)